Terpidana Korupsi JLS Salatiga Bayar Denda Rp200 Juta
Selasa, 21 April 2020 - 13:27 WIB
SALATIGA - Keluarga terpidana kasus korupsi Jalan Lingkar Selatan (JLS) Salatiga tahun anggaran 2008 Saryono membayar pidana denda atas perkara tersebut sebesar Rp200 juta, Selasa (21/4/2020). Pembayaran dilakukan secara tunai melalui Kejaksaan Negeri (Kejari) Salatiga.
Uang pembayaran denda diterima oleh Kasi Pidsus Kejari Salatiga Hadrian Suharyono di ruang kerjanya. Selanjutnya, uang tersebut akan dimasukkan ke kas negara.
Kasi Pidsus Kejari Salatiga Hadrian Suharyono menjelaskan, pembayaran pidana denda tersebut sesuai putusan Mahkamah Agung Nomor 338 K/Pid.Sus/2014 tanggal 16 Desember 2014 yang menjatuhkan putusan pidana tujuh tahun penjara dan pidana denda sebesar Rp200 juta dengan pidana pengganti pidana denda empat bulan penjara .
"Hari ini, kami telah menerima pembayaran pidana denda atas nama Saryono melalui istrinya. Selanjutnya, kami akan melakukan penyetoran uang tersebut ke kas negara," katanya.
Menurut Hadrian, dengan pembayaran pidana denda tersebut, maka yang bersangkutan dapat menerima hak-haknya sebagai terpidana di antaranya pengurangan hukuman. "Hingga saat ini, yang bersangkutan telah menjalani hukuman selama sekitar empat tahun penjara," ujarnya.
Sementara itu, Tri Sarjuminingsih, istri terpidana kasus korupsi Jalan Lingkar Selatan (JLS) Salatiga tahun anggaran 2008 Saryono berharap, setelah melakukan pembayaran denda, suaminya bisa mendapatkan pengurangan masa hukuman.
"Beliau sudah menjalani hukuman empat tahun penjara. Saya berharap, Pak Saryono bisa bebas karena sudah tua. Umurnya sekarang 65 tahun," katanya.
Uang pembayaran denda diterima oleh Kasi Pidsus Kejari Salatiga Hadrian Suharyono di ruang kerjanya. Selanjutnya, uang tersebut akan dimasukkan ke kas negara.
Kasi Pidsus Kejari Salatiga Hadrian Suharyono menjelaskan, pembayaran pidana denda tersebut sesuai putusan Mahkamah Agung Nomor 338 K/Pid.Sus/2014 tanggal 16 Desember 2014 yang menjatuhkan putusan pidana tujuh tahun penjara dan pidana denda sebesar Rp200 juta dengan pidana pengganti pidana denda empat bulan penjara .
"Hari ini, kami telah menerima pembayaran pidana denda atas nama Saryono melalui istrinya. Selanjutnya, kami akan melakukan penyetoran uang tersebut ke kas negara," katanya.
Menurut Hadrian, dengan pembayaran pidana denda tersebut, maka yang bersangkutan dapat menerima hak-haknya sebagai terpidana di antaranya pengurangan hukuman. "Hingga saat ini, yang bersangkutan telah menjalani hukuman selama sekitar empat tahun penjara," ujarnya.
Sementara itu, Tri Sarjuminingsih, istri terpidana kasus korupsi Jalan Lingkar Selatan (JLS) Salatiga tahun anggaran 2008 Saryono berharap, setelah melakukan pembayaran denda, suaminya bisa mendapatkan pengurangan masa hukuman.
"Beliau sudah menjalani hukuman empat tahun penjara. Saya berharap, Pak Saryono bisa bebas karena sudah tua. Umurnya sekarang 65 tahun," katanya.
(abd)
tulis komentar anda