6 Tahun Buron, Gembong Narkoba Jambi Tewas Bersimbah Darah Usai Baku Tembak
Jum'at, 13 Agustus 2021 - 18:55 WIB
BATANGHARI - Zuhdi (40) tewas bersimbah darah, usai terlibat baku tembak dengan polisi. Warga Desa Mekar Sari, Kecamatan Maro Sebo Ulu, Kabupaten Batanghari, Jambi, menjadi buron polisi sejak enam tahun silam, karena perannya sebagai gembong narkoba .
Kapolres Batanghari, AKBP Heru Ekwanto mengatakan, pada Kamis (12/8/2021) sekitar pukul 16.00 WIB, berhasil meringkus tersangka dalam keadaan meninggal dunia. "Terjadi kontak tembak dengan tersangka, dan akhirnya tersangka tewas tertembak ," tuturnya.
Tersangka menjadi buron dua Polres, yakni Polres Batanghari, dan Polres Sarolangun. Pelaku sudah beraksi sejak tahun 2015 silam. Selama ini masyarakat banyak yang enggan melapor, karena ada intimidasi dari Zuhdi. "Kegiatan penangkapan ini, berdasarkan perintah dari saya pada 28 Juli 2021 yang lalu," katanya.
Selama 16 hari personel gabungan dari Satreskrim, dan Satintel telah masuk ke area Desa Mekar Sari, untuk melakukan upaya penyelidikan, dan menguntit gerak-gerik pelaku. "Sejak 2015, beberapa kali upaya penangkapan dilakukan namun gagal karena informasinya sering bocor," ungkapnya.
Selain itu, upaya petugas melakukan penangakapan juga mendapat perlawanan dari Zuhdi. "Waktu itu anggota hampir terkena tembakan. Dengan mempertimbangkan keamanan di tengah-tegah masyarakat, jadi kita mengantisipasi kerugian atau korban lebih banyak sehingga kami mundur," ujarnya.
Heru Ekwanto mengungkapkan, kemarin adalah menjadi puncak penyelidikan pihak kepolisian bahwa satu minggu lamanya anggota mengendap di hutan untuk mengikuti Zuhdi yang berstatus buron .
Sampai akhirnya ditemukan di jalan setapak di Desa Mekar Sari, di tengah kebun sawit, Zuhdi pada sore hari terlihat sedang membawa sepeda motor dengan membonceng istrinya. "Dari arah kejauhan ia melihat satu orang petugas, dan sontak bersangkutan mengeluarkan senjata api serta menembak informan polisi," tuturnya.
Setelah itu, karena bersangkutan sudah melakukan perlawanan , akhirnya petugas berupaya melumpuhkan pelaku hingga terjadi kontak senjata. Zuhdi akhirnya tertembak dan tewas di tempat. "Jarak yang begitu jauh, harus menyebrang sungai untuk mengeevakuasinya, akhirnya nyawa tersangka tidak tertolong," tutupnya.
Kapolres Batanghari, AKBP Heru Ekwanto mengatakan, pada Kamis (12/8/2021) sekitar pukul 16.00 WIB, berhasil meringkus tersangka dalam keadaan meninggal dunia. "Terjadi kontak tembak dengan tersangka, dan akhirnya tersangka tewas tertembak ," tuturnya.
Tersangka menjadi buron dua Polres, yakni Polres Batanghari, dan Polres Sarolangun. Pelaku sudah beraksi sejak tahun 2015 silam. Selama ini masyarakat banyak yang enggan melapor, karena ada intimidasi dari Zuhdi. "Kegiatan penangkapan ini, berdasarkan perintah dari saya pada 28 Juli 2021 yang lalu," katanya.
Selama 16 hari personel gabungan dari Satreskrim, dan Satintel telah masuk ke area Desa Mekar Sari, untuk melakukan upaya penyelidikan, dan menguntit gerak-gerik pelaku. "Sejak 2015, beberapa kali upaya penangkapan dilakukan namun gagal karena informasinya sering bocor," ungkapnya.
Selain itu, upaya petugas melakukan penangakapan juga mendapat perlawanan dari Zuhdi. "Waktu itu anggota hampir terkena tembakan. Dengan mempertimbangkan keamanan di tengah-tegah masyarakat, jadi kita mengantisipasi kerugian atau korban lebih banyak sehingga kami mundur," ujarnya.
Heru Ekwanto mengungkapkan, kemarin adalah menjadi puncak penyelidikan pihak kepolisian bahwa satu minggu lamanya anggota mengendap di hutan untuk mengikuti Zuhdi yang berstatus buron .
Sampai akhirnya ditemukan di jalan setapak di Desa Mekar Sari, di tengah kebun sawit, Zuhdi pada sore hari terlihat sedang membawa sepeda motor dengan membonceng istrinya. "Dari arah kejauhan ia melihat satu orang petugas, dan sontak bersangkutan mengeluarkan senjata api serta menembak informan polisi," tuturnya.
Setelah itu, karena bersangkutan sudah melakukan perlawanan , akhirnya petugas berupaya melumpuhkan pelaku hingga terjadi kontak senjata. Zuhdi akhirnya tertembak dan tewas di tempat. "Jarak yang begitu jauh, harus menyebrang sungai untuk mengeevakuasinya, akhirnya nyawa tersangka tidak tertolong," tutupnya.
(eyt)
tulis komentar anda