Vino dan Bocah Yatim Piatu Korban COVID-19 dapat Bantuan dari PSHT dan Polisi
Senin, 09 Agustus 2021 - 17:20 WIB
SRAGEN - Kepedulian terhadap warga masyarakat akibat dampak COVID -19 terus berlanjut. Kali ini, berbagai perhatian diberikan kepada anak yatim dan piatu korban COVID-19 . Tidak hanya bantuan sembako dan santunan bahkan sampai pendidikan sekolah untuk masa depan anak .
Salah satu di antara orang tua mereka yang menjadi korban keganasan Virus COVID-19 yaitu Vino (9) warga Desa Jambean, dan Arga (11) warga Desa Nglorog, Sragen Kota. Santunan diberikan pada hari Minggu (8/8/21) kemarin.
‘’Hari ini kita cek anak yatim dan yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena COVID-19. Kita beri bantuan dan santunan agar pendidikan saat ini tidak boleh putus,’’ kata AKBP Pujiyarto.
Setidaknya bisa menyiapkan untuk masa depan mereka di kemudian hari. Anak tersebut akan terus dipantau untuk memastikan supaya kebutuhannya terpenuhi. Seperti diketahui jika mereka kurangnya kepedulian dan perhatian, akan terganggu psikisnya .
”Pemantauan dilakukan untuk memastikan kebutuhan pendidikan mereka tercukupi. Kita mempunyai. Prinsip mereka tidak boleh putus sekolah,’’ tegasnya.
Sunanto selaku Ketua PSHT Cabang Sragen Pusat Madiun mengatakan, hal ini dilakukan untuk kesejahteraan serta memberikan hak pendidikan anak tersebut. Putusnya pendidikan erat kaitannya dengan pengangguran dan kemiskinan di masa depanya.
‘’Pemerintah harus hadir untuk masyarakatnya. Mereka tetap harus bisa mandiri biarpun sudah ditinggal orang tua,’’ tukas Sunanto.
Joko Widodo mewakili keluarga penerima mengucapkan terima kasih. “Kepada semua pihak yang sudah membantu dan akan menjaga amanah sebaik baiknya," pungkasnya.
Baca juga: Perahu Fiber 15 PK Angkut 13 Orang Hilang di Asmat Papua
Hadir dalam santunan anak tersebut yaitu, Sukamto Kepala Desa Kaloran, Kecamatan Gemolong, Sragen, Dwi ismanto Ketua Pamter Ranting Gemolong, Danang Tri Widodo, selaku sekretaris Cabang PSHT Sragen, Deni Fadilah Rahman selaku ketua ranting PSHT Sambirejo, Sri Widodo yang juga Wakil Ketua 3 PSHT cabang Sragen yang membidangi kesejahteraan.
Salah satu di antara orang tua mereka yang menjadi korban keganasan Virus COVID-19 yaitu Vino (9) warga Desa Jambean, dan Arga (11) warga Desa Nglorog, Sragen Kota. Santunan diberikan pada hari Minggu (8/8/21) kemarin.
‘’Hari ini kita cek anak yatim dan yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena COVID-19. Kita beri bantuan dan santunan agar pendidikan saat ini tidak boleh putus,’’ kata AKBP Pujiyarto.
Setidaknya bisa menyiapkan untuk masa depan mereka di kemudian hari. Anak tersebut akan terus dipantau untuk memastikan supaya kebutuhannya terpenuhi. Seperti diketahui jika mereka kurangnya kepedulian dan perhatian, akan terganggu psikisnya .
”Pemantauan dilakukan untuk memastikan kebutuhan pendidikan mereka tercukupi. Kita mempunyai. Prinsip mereka tidak boleh putus sekolah,’’ tegasnya.
Sunanto selaku Ketua PSHT Cabang Sragen Pusat Madiun mengatakan, hal ini dilakukan untuk kesejahteraan serta memberikan hak pendidikan anak tersebut. Putusnya pendidikan erat kaitannya dengan pengangguran dan kemiskinan di masa depanya.
‘’Pemerintah harus hadir untuk masyarakatnya. Mereka tetap harus bisa mandiri biarpun sudah ditinggal orang tua,’’ tukas Sunanto.
Joko Widodo mewakili keluarga penerima mengucapkan terima kasih. “Kepada semua pihak yang sudah membantu dan akan menjaga amanah sebaik baiknya," pungkasnya.
Baca juga: Perahu Fiber 15 PK Angkut 13 Orang Hilang di Asmat Papua
Hadir dalam santunan anak tersebut yaitu, Sukamto Kepala Desa Kaloran, Kecamatan Gemolong, Sragen, Dwi ismanto Ketua Pamter Ranting Gemolong, Danang Tri Widodo, selaku sekretaris Cabang PSHT Sragen, Deni Fadilah Rahman selaku ketua ranting PSHT Sambirejo, Sri Widodo yang juga Wakil Ketua 3 PSHT cabang Sragen yang membidangi kesejahteraan.
(sms)
Lihat Juga :
tulis komentar anda