Dampingi Panglima TNI, Wagub Emil Pastikan Tracing COVID-19 di Jatim Berjalan Lancar dan Terukur

Minggu, 01 Agustus 2021 - 13:16 WIB
Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, bersama jajaran Forkopimda Jatim mendampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memantau penerapan aplikasi tracing digital SiLacak di sejumlah puskesmas di Sidoarjo dan Malang.
SIDOARJO - Untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Jawa Timur (Jatim) Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, bersama jajaran Forkopimda Jatim mendampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memantau penerapan aplikasi tracing digital SiLacak di sejumlah puskesmas di Sidoarjo dan Malang.

Hadi ingin mengetahui secara detail data-data yang digunakan para tracer dan penanggung jawab tes lacak, dan isolasi agar terkoneksi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Kehadiran Panglima TNI dan Wagub Jatim beserta Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya ini guna memastikan bahwa tracing dapat berjalan dengan baik dan lancar serta terukur.

Setibanya di sejumlah puskesmas, rombongan disambut para Babinsa, Babinkamtibmas dan jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat. Hadi disuguhi data dan laporan yang diberikan berdasarkan data harian yang masuk. Layar monitor yang memuat data aplikasi SiLacak sendiri pun dipampang di setiap puskesmas yang dikunjungi.



Baca juga: Bantu Warga Terdampak COVID-19, Fraksi Demokrat Salurkan Sembako di Jatim

Disetiap kesempatan, Hadi memberikan arahan seputar prosedur pelacakan dan penanganan COVID-19. Termasuk tata cara penggunaan aplikasi dan laman SiLacak, mulai dari langkah awal hingga akhir. Dirinya pun memastikan bahwa Babinsa, Bhabinkamtibmas selaku tenaga tracing dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

Hadi menyatakan bahwa, tracing menjadi hal yang sangat penting. Karena luasnya penyebaran COVID-19 sangat ditentukan oleh 15 orang kontak erat pertama. Begitu 15 kontak terdekat pertama diidentifikasi, hasilnya akan dilaporkan melalui sistem aplikasi SiLacak atau lewat laman Silacak.kemkes.go.id.

Ini karena server SiLacak langsung terhubung ke pusat. Sehingga, data tracing dapat langsung dimonitor oleh Kemenkes. "Tujuannya tentu saja agar semua dapat segera terintegrasi. Karena pelacakan kontak adalah faktor krusial bagi terputusnya mata rantai COVID-19," sebut Hadi, Sabtu (31/7/2021).

Dirinya menambahkan, warga yang menolak untuk melakukan swab, maka mereka akan tetap diwajibkan menjalani isolasi mandiri (Isoman) selama 14 hari. "Itu dilakukan demi kehati-hatian dan kebaikan bersama. Sebab penekanan angka penyebaran Covid-19 merupakan usaha kolektif," jelasnya.

Sementara itu, Wagub Jatim Emil Dardak memastikan bahwa upaya tracing COVID-19 yang dilaksanakan di Jatim berjalan lancar dan terukur. Emil pun berpesan agar masyarakat terus menerapkan protokol kesehatan (Prokes). Dirinya pun meminta agar masyarakat menyampaikan dengan jujur terhadap kondisi kesehatannya. "Terutama bagi warga yang baru saja melakukan kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif COVID-19," katanya.
(msd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content