Panen Raya, Petani Ponorogo Malah Menjerit karena Gabah Mereka Tak Laku
Rabu, 14 Juli 2021 - 07:50 WIB
PONOROGO - Panen raya padi yang seharusnya jadi kabar gembira bagi petani di Ponorogo, Jawa Timur, malah menjadi duka. Pasalnya, saat tiba harga gabah anjlok dari Rp4200 perkila menjadi Rp3 Ribu perkilo. Bahkan beberapa pengepul tak bersedia membeli gabah dari petani karena mengaku kelebihan stok.
Seperti yang dialami petani Desa Madusari, Kecamatan Siman, Ponorogo petani tak bisa menjual gabahnya . "Di sana (pengepul gabah) sudah tak mau membeli katanya stok berasnya sudah banyak dan tak bisa menjual," ujar salah seorang petani.
Kondisi serupa juga dialami petani Desa Ronowijayan, Kecamatan Siman, Ponoorgo. Musim panen tahun ini hasilnya melimpah, namun harga jualnya sangat murah. "Harga jual ini tidak sebanding dengan biaya tanam, perawatan, pemupukan dan pengairan. Jadi meski panen raya kami malah merugi," kata Maher, petani setempat. Baca: Sehari Petugas Dekontaminasi Sleman Layani 43 Pemakaman, 7 Pemulasaran.
Anjloknya harga gabah ini, diduga dampak pandemi COVID-19. Selain itu juga dampak dari masuknya beras impor hingga membuat beras petani tak terserap. Baca Juga: Evaluasi PPDB 2021, LBP2 Jabar: Peserta Didik Lebih Mudah Mengakses Sistem.
Seperti yang dialami petani Desa Madusari, Kecamatan Siman, Ponorogo petani tak bisa menjual gabahnya . "Di sana (pengepul gabah) sudah tak mau membeli katanya stok berasnya sudah banyak dan tak bisa menjual," ujar salah seorang petani.
Kondisi serupa juga dialami petani Desa Ronowijayan, Kecamatan Siman, Ponoorgo. Musim panen tahun ini hasilnya melimpah, namun harga jualnya sangat murah. "Harga jual ini tidak sebanding dengan biaya tanam, perawatan, pemupukan dan pengairan. Jadi meski panen raya kami malah merugi," kata Maher, petani setempat. Baca: Sehari Petugas Dekontaminasi Sleman Layani 43 Pemakaman, 7 Pemulasaran.
Anjloknya harga gabah ini, diduga dampak pandemi COVID-19. Selain itu juga dampak dari masuknya beras impor hingga membuat beras petani tak terserap. Baca Juga: Evaluasi PPDB 2021, LBP2 Jabar: Peserta Didik Lebih Mudah Mengakses Sistem.
(nag)
tulis komentar anda