PIH Unair Bantah 60 Tenaga Kesehatan RSUA Terinfeksi COVID-19
Rabu, 27 Mei 2020 - 09:17 WIB
PIH Unair membantah ada 60 tenaga kesehatan RSUA terinfeksi COVID-19. Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews/Ali Masduki
SURABAYA - Ketua Pusat Informasi dan Humas (PIH) Universitas Airlangga (Unair) Suko Widodo membantah ada sebanyak 60 tenaga kesehatan (nakes) di Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) yang terinfeksi virus SARS-CoV-2 atau COVID-19.
(Baca juga: Dosen Unair Nilai PSBB Surabaya Gagal, Ini Penyebabnya )
"Bukan 60 orang, kok banyak. Yang bener itu hanya 6 tenaga kesehatan. Mereka terinfeksi karena kontak langsung dengan pasien COVID-19. Mayoritas adalah perawat. Kalau dokter ada juga yang kena," kata Suko saat dikonfirmasi sindonews.com via telepon, Rabu (27/5/2020).
Lantaran ada nakes yang terpapar COVID-19, maka Institute Tropical Disease (ITD) Unair untuk sementara hanya akan menerima sampel baru COVID-19 dari RSUA. "Untuk sementara waktu, ITD hanya menerima sampel dari RSUA. Ini karena ITD perlu penataan internal dan untuk menjaga kualitas layanan. Penataan internal itu termasuk melakukan tes swab pada semua nakes," ujar Suko.
(Baca juga: PSBB Surabaya Raya Tahap III, Polda Jatim Kerahkan 1.161 Personel )
Dia berharap, kebijakan penataan tersebut segera selesai. Sehingga ITD Unair bisa melayani lebih banyak pasien dan lebih cepat. "Kami juga tegaskan tidak ada penutupan (layanan kesehatan). Tapi penataan internal. RSUA perlu melakukan penyesuaian kebutuhan mendesak agar kualitas layanan tetap terjaga. Kami juga ingin agar pasien COVID-19 yang menjalani perawatan terlayani dengan baik," tandasnya.
(Baca juga: Dosen Unair Nilai PSBB Surabaya Gagal, Ini Penyebabnya )
"Bukan 60 orang, kok banyak. Yang bener itu hanya 6 tenaga kesehatan. Mereka terinfeksi karena kontak langsung dengan pasien COVID-19. Mayoritas adalah perawat. Kalau dokter ada juga yang kena," kata Suko saat dikonfirmasi sindonews.com via telepon, Rabu (27/5/2020).
Lantaran ada nakes yang terpapar COVID-19, maka Institute Tropical Disease (ITD) Unair untuk sementara hanya akan menerima sampel baru COVID-19 dari RSUA. "Untuk sementara waktu, ITD hanya menerima sampel dari RSUA. Ini karena ITD perlu penataan internal dan untuk menjaga kualitas layanan. Penataan internal itu termasuk melakukan tes swab pada semua nakes," ujar Suko.
(Baca juga: PSBB Surabaya Raya Tahap III, Polda Jatim Kerahkan 1.161 Personel )
Dia berharap, kebijakan penataan tersebut segera selesai. Sehingga ITD Unair bisa melayani lebih banyak pasien dan lebih cepat. "Kami juga tegaskan tidak ada penutupan (layanan kesehatan). Tapi penataan internal. RSUA perlu melakukan penyesuaian kebutuhan mendesak agar kualitas layanan tetap terjaga. Kami juga ingin agar pasien COVID-19 yang menjalani perawatan terlayani dengan baik," tandasnya.
(eyt)
tulis komentar anda