Beratnya Karantina Mandiri Tanpa Bantuan Kebutuhan Sehari-hari

Selasa, 21 April 2020 - 01:11 WIB
Hanya pekarangan dengan pemandangan mobil terparkir yang menjadi hiburan Neng sehari-hari. Foto/Istimewa
TASIKMALAYA - Halaman seukuran lapangan sepak bola mini itu sepi. Tak ada anak yang bermain atau para ibu berkumpul. Rumah itu seperti tak berpenghuni. Tetiba pintu rumah terbuka. Seseorang perempuan melambaikan tangan kepada SINDOnews.

”Saya ingin bisa segera sehat, bisa segera beraktivitas, Pak. Saya saat ini bekerja sendiri dan harus tetap memenuhi kebutuhan anak-anak. Saya ingin bisa segera berkumpul lagi dengan mereka,” kata perempuan itu.

Keinginan itu disampaikan Neng, sebut saja nama perempuan itu demikian, melalui pesan whatsapp. Maklum, dia memang tidak bisa sembarangan tamu karena harus menjalani karantina mandiri setelah dinyatakan positif corona.



Siang itu, Minggu (19/4/2020), tepat sepekan Neng menjalani karantina mandiri. Tak ada sanak saudara di rumah itu. Dia tinggal sendiri. Dua anaknya dititipkan ke rumah sang nenek, sekitar 50 meter dari rumah tersebut.

"Tetangga di sini baik, tapi kelihatan masih takut. Suami tidak bisa pulang karena bekerja di luar kota, zona merah," balas dia. (Baca : Perangi Corona, Indonesia Datangkan Reagen PCR dan APD dari Korea Selatan)

Neng dipulangkan dari rumah sakit tempatnya dirawat pada 11 April lalu karena sudah dianggap sehat. Namun, Neng mengaku baru menerima hasil tes swab dari puskesmas pada 16 April.

Hasil tes swab pertama itu cukup menggembirakan karena negatif. Namun dia masih harus menjalani isolasi mandiri sembari menunggu hasil tes swab kedua pekan ini.

Bagi Neng, menjalani isolasi bukanlah perkara mudah, apalagi ia biasa berkegiatan sosial. Kini, dia mesti mengasingkan diri dan sama sekali dilarang melakukan kontak dengan masyarakat.

”Belum ada kepastian sampai kapan isolasi. Cuma dianjurkan untuk isolasi yang benar, dan akan dilakukan swab tes kedua,” ujarnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content