Setelah RS Sempat Overload, Ketersediaan BOR Kini Sudah 100 Persen
Rabu, 30 Juni 2021 - 03:21 WIB
SURABAYA - Setelah sempat mengalami overload di beberapa rumah sakit, kini ketersediaan Bed Occupancy Rate (BOR) bisa terkendali. Kepastian itu muncul setelah Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi keliling mengunjungi beberapa titik rumah sakit yang ada di Kota Pahlawan, Selasa (29/6/2021).
Empat rumah sakit yang dikunjungi seperti RS Premier, RS Islam Jemursari, RS Islam A Yani dan RS Siloam. Eri ingin memastikan BOR rumah sakit, sekaligus menyemangati para tenaga kesehatan (nakes) yang tengah berjuang sebagai garda terdepan penanganan COVID-19.
Eri pertama kali mengunjungi RS Premier. Di sana, ia langsung disambut oleh Direktur RS Dr Premier Hartono Tanto dan para nakesnya. Ia pun menanyakan kondisi rumah sakit terkini mulai dari ketersediaan tempat tidur hingga kesehatan para nakes. Setelah berada di lokasi sekitar 10 menit, ia bergeser menuju RS Islam Jemursari.
Setiba di lokasi, ia langsung mendengarkan penjelasan Direktur RS Islam Jemursari bernama Bangun Trapsila Purwaka. Ternyata, Bor RS Islam Jemursari pun penuh dan akan menambah kapasitas ruangan maupun nakesnya.
Eri mengajak agar masyarakat terus memperketat protokol kesehatan (prokes) COVID-19. Apalagi dia menyebut, saat ini kondisi BOR beberapa RS sudah 100 persen.
“Tadi saya sudah meninjau di RS Premier juga disampaikan 100 persen BORnya, Baik itu yang ICU maupun yang bukan. Kami ke RS Islam Jemursari juga. Ekonomi tetap berjalan, warga Surabaya punya kewajiban cari nafkah dan tetep bekerja. Untuk itu, mohon ikhtiar tetap prokes dan masker,” kata Eri Cahyadi.
Ia memaparkan, keadaan ini yang harus diketahui masyarakat secara masif. Tujuannya, dengan melihat kondisi penuhnya rumah sakit tersebut, masyarakat dapat semakin waspada dan ketat dalam menjaga prokes dimanapun mereka berada.
Selain itu, Eri berharap dengan situasi saat ini seluruh stakeholder terutama masyarakat bergotong-royong. Ini menjadi penting untuk menghentikan laju penyebaran COVID-19 di Kota Pahlawan.“Sehingga warga bisa menyaksikan keadaannya untuk menjaga kondisi. Kondisi diri sendiri, keluarga, maupun lingkungannya. Karena ketika sakit, saat ini sudah tidak ada tempat,” jelasnya.
Di samping itu, orang nomor satu di lingkup Pemkot Surabaya ini berterima kasih kepada para nakes atas perjuangannya dalam memerangi pandemi. Bahkan, tak sekali ia mengucapkan kalimat terima kasih itu kepada para garda terdepan penanganan COVID-19.
Empat rumah sakit yang dikunjungi seperti RS Premier, RS Islam Jemursari, RS Islam A Yani dan RS Siloam. Eri ingin memastikan BOR rumah sakit, sekaligus menyemangati para tenaga kesehatan (nakes) yang tengah berjuang sebagai garda terdepan penanganan COVID-19.
Eri pertama kali mengunjungi RS Premier. Di sana, ia langsung disambut oleh Direktur RS Dr Premier Hartono Tanto dan para nakesnya. Ia pun menanyakan kondisi rumah sakit terkini mulai dari ketersediaan tempat tidur hingga kesehatan para nakes. Setelah berada di lokasi sekitar 10 menit, ia bergeser menuju RS Islam Jemursari.
Baca Juga
Setiba di lokasi, ia langsung mendengarkan penjelasan Direktur RS Islam Jemursari bernama Bangun Trapsila Purwaka. Ternyata, Bor RS Islam Jemursari pun penuh dan akan menambah kapasitas ruangan maupun nakesnya.
Eri mengajak agar masyarakat terus memperketat protokol kesehatan (prokes) COVID-19. Apalagi dia menyebut, saat ini kondisi BOR beberapa RS sudah 100 persen.
“Tadi saya sudah meninjau di RS Premier juga disampaikan 100 persen BORnya, Baik itu yang ICU maupun yang bukan. Kami ke RS Islam Jemursari juga. Ekonomi tetap berjalan, warga Surabaya punya kewajiban cari nafkah dan tetep bekerja. Untuk itu, mohon ikhtiar tetap prokes dan masker,” kata Eri Cahyadi.
Ia memaparkan, keadaan ini yang harus diketahui masyarakat secara masif. Tujuannya, dengan melihat kondisi penuhnya rumah sakit tersebut, masyarakat dapat semakin waspada dan ketat dalam menjaga prokes dimanapun mereka berada.
Selain itu, Eri berharap dengan situasi saat ini seluruh stakeholder terutama masyarakat bergotong-royong. Ini menjadi penting untuk menghentikan laju penyebaran COVID-19 di Kota Pahlawan.“Sehingga warga bisa menyaksikan keadaannya untuk menjaga kondisi. Kondisi diri sendiri, keluarga, maupun lingkungannya. Karena ketika sakit, saat ini sudah tidak ada tempat,” jelasnya.
Di samping itu, orang nomor satu di lingkup Pemkot Surabaya ini berterima kasih kepada para nakes atas perjuangannya dalam memerangi pandemi. Bahkan, tak sekali ia mengucapkan kalimat terima kasih itu kepada para garda terdepan penanganan COVID-19.
Baca Juga
tulis komentar anda