Penyandang Tuna Netra Semarang Inginkan Kartu Prakerja Tanpa Seleksi
Senin, 20 April 2020 - 17:47 WIB
SEMARANG - Belasan penyandang tuna netra muslim mendatangi Kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Semarang, untuk melakukan pendaftaran kartu prakerja, Senin (20/4/2020).
Mereka yang rata-rata bekerja sebagai pemijat berharap bisa mendapatkan kartu prakerja tanpa harus menjalani seleksi untuk menyambung hidup di tengah pandemi wabah vurus corona atau Covid-19.
Namun apa daya, karena terbentur aturan, para penyandang tuna netra tersebut tetap harus melalui seleksi bersaing dengan ribuan pendaftar lainnnya.
Hal tersebut sangat disayangkan oleh pembina dan penasehat Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia (ITMI) Kota Semarang, Zaenal Petir.
“Saya minta tolong kepada Pak Ganjar (Gubernur Jateng) dan Hendi selaku Walikota Semarang untuk mengusulkan kepada Presiden Jokowi agar temen-teman tuna netra bisa langsung diterima setelah tadi daftar ke Disnaker Porovinsi Jateng dan Kota Semarang,” tegas Zainal Petir kepada SINDOnews.
“Jangan diseleksi lagi, kasihan mereka yang memang tidak punya keahlian selain memijat,” tegasnya.
Dia mengungkapkan, ibaratnya mereka sudah terkapar bukan terpapar lagi. Di Kota Semarang, ada sekitar 180 tuna netra muslim yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari Gubernur Jateng dan Wali Kota Semarang.
“Menurut UU 8 Tahun 2016 tentang penyandang disabilitas, pemerintah wajib melindungi dan memberdayakan penyandang disabilitas,” tandasnya.
Pihaknya meminta pihak Disnakertrans Provinsi Jateng dan Disnaker Kota Semarang agar bisa memandu, mengajari dan membantu para tunanetra. Dikarenakan alur pendaftaran bagi mereka dinilai susah.
Mereka yang rata-rata bekerja sebagai pemijat berharap bisa mendapatkan kartu prakerja tanpa harus menjalani seleksi untuk menyambung hidup di tengah pandemi wabah vurus corona atau Covid-19.
Namun apa daya, karena terbentur aturan, para penyandang tuna netra tersebut tetap harus melalui seleksi bersaing dengan ribuan pendaftar lainnnya.
Hal tersebut sangat disayangkan oleh pembina dan penasehat Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia (ITMI) Kota Semarang, Zaenal Petir.
“Saya minta tolong kepada Pak Ganjar (Gubernur Jateng) dan Hendi selaku Walikota Semarang untuk mengusulkan kepada Presiden Jokowi agar temen-teman tuna netra bisa langsung diterima setelah tadi daftar ke Disnaker Porovinsi Jateng dan Kota Semarang,” tegas Zainal Petir kepada SINDOnews.
“Jangan diseleksi lagi, kasihan mereka yang memang tidak punya keahlian selain memijat,” tegasnya.
Dia mengungkapkan, ibaratnya mereka sudah terkapar bukan terpapar lagi. Di Kota Semarang, ada sekitar 180 tuna netra muslim yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari Gubernur Jateng dan Wali Kota Semarang.
“Menurut UU 8 Tahun 2016 tentang penyandang disabilitas, pemerintah wajib melindungi dan memberdayakan penyandang disabilitas,” tandasnya.
Pihaknya meminta pihak Disnakertrans Provinsi Jateng dan Disnaker Kota Semarang agar bisa memandu, mengajari dan membantu para tunanetra. Dikarenakan alur pendaftaran bagi mereka dinilai susah.
tulis komentar anda