Berharap Lahirkan Industri Batik, Dinkop dan UKM Jayapura Gelar Pelatihan Membatik
Rabu, 16 Juni 2021 - 14:32 WIB
SENTANI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura melalui Dinas Koperasi dan UKM (Dinkop dan UKM) kembali menggelar pelatihan membatik sebagai upaya menyiapkan diri menyongsong Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua pada Oktober 2021 mendatang.
Kegiatan yang diadakan di Sanggar Batik Telaga Ria, Kampung Asei Kecil, Distrik Sentani Timur itu dibuka oleh Sekda Kabupaten Jayapura Hanna S. Hikoyabi didampingi Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Jayapura Parson Horota.
Pelatihan membatik yang menghadirkan tiga orang pemateri yang ahli di bidangnya dari Jogjakarta itu diikuti 15 orang pembatik orang lokal Papua asal Kabupaten Jayapura untuk meningkatkan kualitasnya sehingga memiliki keahlian dan menghasilkan karya bernilai jual atau ekonomis.
Dengan keterampilan membatik ini diharapkan 15 orang pembatik lokal ini dapat melatih dan mempersiapkan diri untuk memasuki industri batik. "Pelatihan membatik ini lanjutan dari 2019 lalu. Setelah tertunda karena pandemi Covid-19, dan instrukturnya dari Jawa dan terdampak lockdown hingga semua orang tidak boleh keluar masuk," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Jayapura, Parson Horota, Selasa (15/6/2021).
Menurutnya, pelatihan membatik ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari 15 orang pembatik dengan singkat. Selama pelatihan peserta dibekali ilmu-ilmu membatik, baik itu teknik tulis maupun stamp alias cap.
"Para pembatik itu, kami bagi ke masing-masing orang yang punya skill. Jadi ada khusus untuk menggambar, khusus untuk mencelup dan khusus untuk cap. Ya, ada berapa skill yang ada dalam ilmu membatik ini, peserta pelatihan itu kita akan bagi kepada masing-masing skillnya. Supaya sesudah mengikuti pelatihan ini, kita akan tahu, siapa punya skill di bagian ini dan itu, lalu kita akan bagi sesuai masing-masing keahlian," tuturnya.
Parson berharap pelatihan ini dapat dilanjutkan hingga akhir tahun ini. Kegiatan pelatihan kali ini selama 10 hari, kemudian dilanjut Juli nanti untuk enam bulan ke depan hingga masuk ke PON XX dan bimbingannya selesai di Desember mendatang.
"Kita harap 2021 ini tetap dilanjutkan, sehingga bisa menjadi industri batik yang ada di Kabupaten Jayapura. Dengan begitu kita bisa menciptakan produk-produk kain batik yang khusus gambar dan desain bercorak dari empat wilayah pembangunan yang ada di Kabupaten Jayapura," kata pria yang pernah menjabat Sekretaris Bappeda Kabupaten Jayapura tersebut. CM
Kegiatan yang diadakan di Sanggar Batik Telaga Ria, Kampung Asei Kecil, Distrik Sentani Timur itu dibuka oleh Sekda Kabupaten Jayapura Hanna S. Hikoyabi didampingi Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Jayapura Parson Horota.
Pelatihan membatik yang menghadirkan tiga orang pemateri yang ahli di bidangnya dari Jogjakarta itu diikuti 15 orang pembatik orang lokal Papua asal Kabupaten Jayapura untuk meningkatkan kualitasnya sehingga memiliki keahlian dan menghasilkan karya bernilai jual atau ekonomis.
Dengan keterampilan membatik ini diharapkan 15 orang pembatik lokal ini dapat melatih dan mempersiapkan diri untuk memasuki industri batik. "Pelatihan membatik ini lanjutan dari 2019 lalu. Setelah tertunda karena pandemi Covid-19, dan instrukturnya dari Jawa dan terdampak lockdown hingga semua orang tidak boleh keluar masuk," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Jayapura, Parson Horota, Selasa (15/6/2021).
Menurutnya, pelatihan membatik ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari 15 orang pembatik dengan singkat. Selama pelatihan peserta dibekali ilmu-ilmu membatik, baik itu teknik tulis maupun stamp alias cap.
"Para pembatik itu, kami bagi ke masing-masing orang yang punya skill. Jadi ada khusus untuk menggambar, khusus untuk mencelup dan khusus untuk cap. Ya, ada berapa skill yang ada dalam ilmu membatik ini, peserta pelatihan itu kita akan bagi kepada masing-masing skillnya. Supaya sesudah mengikuti pelatihan ini, kita akan tahu, siapa punya skill di bagian ini dan itu, lalu kita akan bagi sesuai masing-masing keahlian," tuturnya.
Parson berharap pelatihan ini dapat dilanjutkan hingga akhir tahun ini. Kegiatan pelatihan kali ini selama 10 hari, kemudian dilanjut Juli nanti untuk enam bulan ke depan hingga masuk ke PON XX dan bimbingannya selesai di Desember mendatang.
"Kita harap 2021 ini tetap dilanjutkan, sehingga bisa menjadi industri batik yang ada di Kabupaten Jayapura. Dengan begitu kita bisa menciptakan produk-produk kain batik yang khusus gambar dan desain bercorak dari empat wilayah pembangunan yang ada di Kabupaten Jayapura," kata pria yang pernah menjabat Sekretaris Bappeda Kabupaten Jayapura tersebut. CM
(ars)
tulis komentar anda