Dinkes Sebut Naiknya Kasus COVID-19 Usai Lebaran Didominasi Klaster Keluarga
Rabu, 16 Juni 2021 - 02:20 WIB
BANDUNG BARAT - Melonjaknya kasus positif COVID-19 di Kabupaten Bandung Barat (KBB) usai libur Lebaran banyak muncul dari klaster keluarga. Hal itu yang menjadi salah satu penyebab KBB kembali masuk ke dalam zona merah peneyabaran tinggi COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan KBB, Eisenhower Sitanggang menuturkan, berdasarkan tracing dan penelusuran yang dilakukan dalam sepekan terakhir klaster keluarga memang mendominasi. Hal itu imbas dari mobilitas dan aktivitas warga yang tinggi pada libur Lebaran lalu.
"Selama dua pekan usai libur Lebaran kasus COVID-19 di KBB naik terutama dari klaster keluarga. Makanya berdasarkan data COVID-19 per tanggal 7-13 Juni 2021, KBB ada di zona merah," terangnya, Selasa (15/6/2021).
Baca juga: Viral Petugas Rel Kereta Api Buang Sampah ke Bantaran Sungai, Ini Penjelasan PT KAI
Seperti kasus positif COVID-19 yang muncul di Kampung Ciburial, Desa Cibogo, Kecamatan Lembang, itu juga awalnya dari klaster keluarga. Sampai sekarang jumlah yang terpaparnya justru bertambah banyak. Terakhir ada 89 warga yang terpapar dan satu di antaranya dengan gejala.
"Kasus klaster di Cibogo terus bertambah. Lembang memang paling banyak kemunculan kasusnya dari Cibogo, diikuti Kecamatan Padalarang dan Ngamprah," sebutnya.
Sebagai antisipasi banyaknya pasien yang harus isolasi dirujuk dan dirawat di rumah sakit, Dinkes KBB telah menambah bed di tiga RSUD yang jadi rujukan pasien COVID-19. RSUD Lembang ditambah 10 bed jadi 30 bed COVID-19 dan ICU 5 bed, RSUD Cililin menjadi 35 bed, untuk RSUD Cikalongwetan dari 20 menjadi 35 bed.
Baca juga: Banyak Jenazah COVID-19 di Bandung Barat Batal Dimakamkan
Untuk bisa menampung lonjakan kasus, rumah sakit melakukan skema pergeseran bed pasien pelayanan umum. Sehingga untuk sementara rumah sakit terpaksa mengurangi pelayanan pasien umum demi bisa merawat pasien COVID-19. Termasuk dengan penambahan tempat tidur perawatan.
"Jadi kita siapkan 100 bed untuk antisipasi dan menampung pasien COVID-19 yang terpaksa harus dirujuk dan diisolasi di rumah sakit," pungkasnya.
Kepala Dinas Kesehatan KBB, Eisenhower Sitanggang menuturkan, berdasarkan tracing dan penelusuran yang dilakukan dalam sepekan terakhir klaster keluarga memang mendominasi. Hal itu imbas dari mobilitas dan aktivitas warga yang tinggi pada libur Lebaran lalu.
"Selama dua pekan usai libur Lebaran kasus COVID-19 di KBB naik terutama dari klaster keluarga. Makanya berdasarkan data COVID-19 per tanggal 7-13 Juni 2021, KBB ada di zona merah," terangnya, Selasa (15/6/2021).
Baca juga: Viral Petugas Rel Kereta Api Buang Sampah ke Bantaran Sungai, Ini Penjelasan PT KAI
Seperti kasus positif COVID-19 yang muncul di Kampung Ciburial, Desa Cibogo, Kecamatan Lembang, itu juga awalnya dari klaster keluarga. Sampai sekarang jumlah yang terpaparnya justru bertambah banyak. Terakhir ada 89 warga yang terpapar dan satu di antaranya dengan gejala.
"Kasus klaster di Cibogo terus bertambah. Lembang memang paling banyak kemunculan kasusnya dari Cibogo, diikuti Kecamatan Padalarang dan Ngamprah," sebutnya.
Sebagai antisipasi banyaknya pasien yang harus isolasi dirujuk dan dirawat di rumah sakit, Dinkes KBB telah menambah bed di tiga RSUD yang jadi rujukan pasien COVID-19. RSUD Lembang ditambah 10 bed jadi 30 bed COVID-19 dan ICU 5 bed, RSUD Cililin menjadi 35 bed, untuk RSUD Cikalongwetan dari 20 menjadi 35 bed.
Baca juga: Banyak Jenazah COVID-19 di Bandung Barat Batal Dimakamkan
Untuk bisa menampung lonjakan kasus, rumah sakit melakukan skema pergeseran bed pasien pelayanan umum. Sehingga untuk sementara rumah sakit terpaksa mengurangi pelayanan pasien umum demi bisa merawat pasien COVID-19. Termasuk dengan penambahan tempat tidur perawatan.
"Jadi kita siapkan 100 bed untuk antisipasi dan menampung pasien COVID-19 yang terpaksa harus dirujuk dan diisolasi di rumah sakit," pungkasnya.
(msd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda