Klaster Keluarga Muncul di Ngrangsan, 36 Warga Positif COVID-19, 1 Meninggal
Jum'at, 11 Juni 2021 - 18:16 WIB
SLEMAN - Klaster keluarga di Sleman bertambah lagi. Kali ini muncul di RW 1 Padukuhan Ngrangsang, Kalurahan Selomartani, Kapanewon Kalasan. Tercatat ada 36 warga yang positif COVID-19 , satu di antaranya meninggal dunia.
Lurah Selomartani, Kalasan, Sleman, Nur Widayati mengatakan kasus ini berawal saat ada tiga warga dari satu keluarga sakit dan dirawat di rumah sakit kemudian swab, 2 Juni 2021 hasilnya keluar positif COVID-19. Baca juga:
Satu di antaranya setelah menjalani perawat beberapa hari di rumah sakit meninggal dunia. “Namun sebelum dibawa ke rumah sakit dan diketahui positif COVID, sempat mengikuti yasinan di masjid,” kata Nur Widayati, Jumat (11/6/2021).
Sebagai tindaklanjutnya, dilakukan tracing dan testing kepada keluarga dan orang-orang yang kontak erat dengan mereka hasilnya, 12 warga kembali positif COVID-19.
Kemudian dilakukan tracing dan dilanjutan swab PCR massal kepada 73 warga yang mengikuti yasinan dan yang kontak erat dengan yang positif COVID-19 tersebut, Selasa (8/6/2021). Dari jumlah itu, 23 dikatahui positif COVID-19, Kamis (10/6/2021). “Total ada 36 warga yang positif. Satu di antaranya meninggal dunia,” paparnya.
Nur Widayati menjelaskan dari 35 yang saat ini positif tersebut, delapan orang dibawa di fasilitas kesehatan darurat COVID-19 (FKDC) Rusunawa Gemawang, Sinduadi, Mlati, Sleman, empat orang di rawat di rumah sakit dan sisanya isolasi mandiri (Isoman) di rumah.
Untuk mencegah penularan, Kalurahan Selomartani mengambil kebijakan untuk membatasi aktivitas warga dan membentuk Posko darurat di tempat itu. “Kami tidak melakukan lockdown, hanya membatasi akses dan aktivitas,” jelasnya.
Kasus COVID-19 di Sleman, hingga Jumat (11/6/2021) pukul 17.30 WIB terkonfirmasi 17399 kasus. Rinciannya dirawat 1772 kasus, sembuh 15121 kasus dan meninggal dunia 506 kasus. Dari jumlah ini bergejala 11487 orang dan tanpa gejala 5912 orang.
Lihat Juga: Hadiri Majelis Sholawat Hari Santri Nasional, Ahmad Luthfi: Saya Juga Santri, Pencalonan Ini Ikhtiar
Lurah Selomartani, Kalasan, Sleman, Nur Widayati mengatakan kasus ini berawal saat ada tiga warga dari satu keluarga sakit dan dirawat di rumah sakit kemudian swab, 2 Juni 2021 hasilnya keluar positif COVID-19. Baca juga:
Satu di antaranya setelah menjalani perawat beberapa hari di rumah sakit meninggal dunia. “Namun sebelum dibawa ke rumah sakit dan diketahui positif COVID, sempat mengikuti yasinan di masjid,” kata Nur Widayati, Jumat (11/6/2021).
Sebagai tindaklanjutnya, dilakukan tracing dan testing kepada keluarga dan orang-orang yang kontak erat dengan mereka hasilnya, 12 warga kembali positif COVID-19.
Kemudian dilakukan tracing dan dilanjutan swab PCR massal kepada 73 warga yang mengikuti yasinan dan yang kontak erat dengan yang positif COVID-19 tersebut, Selasa (8/6/2021). Dari jumlah itu, 23 dikatahui positif COVID-19, Kamis (10/6/2021). “Total ada 36 warga yang positif. Satu di antaranya meninggal dunia,” paparnya.
Nur Widayati menjelaskan dari 35 yang saat ini positif tersebut, delapan orang dibawa di fasilitas kesehatan darurat COVID-19 (FKDC) Rusunawa Gemawang, Sinduadi, Mlati, Sleman, empat orang di rawat di rumah sakit dan sisanya isolasi mandiri (Isoman) di rumah.
Untuk mencegah penularan, Kalurahan Selomartani mengambil kebijakan untuk membatasi aktivitas warga dan membentuk Posko darurat di tempat itu. “Kami tidak melakukan lockdown, hanya membatasi akses dan aktivitas,” jelasnya.
Kasus COVID-19 di Sleman, hingga Jumat (11/6/2021) pukul 17.30 WIB terkonfirmasi 17399 kasus. Rinciannya dirawat 1772 kasus, sembuh 15121 kasus dan meninggal dunia 506 kasus. Dari jumlah ini bergejala 11487 orang dan tanpa gejala 5912 orang.
Lihat Juga: Hadiri Majelis Sholawat Hari Santri Nasional, Ahmad Luthfi: Saya Juga Santri, Pencalonan Ini Ikhtiar
(don)
tulis komentar anda