Soal Tahu Tempe Menghilang di Pasaran, Satgas Pangan Polda Jabar Bilang Begini
Senin, 31 Mei 2021 - 12:42 WIB
Menurut Yaved, kenaikan harga kedelai di Indonesia dikarenakan Indonesia masih mengandalkan impor kedelai. Berdasarkan data Chicago Board of Trade, harga kedelai di dunia mengalami kenaikan hingga pertengahan Mei.
"Kenaikan di kisaran harga Rp10.084 per kilogram. Sehingga, harga di tingkat perajin juga mengalami kenaikan sampai Rp10.500 per kilogram," sebutnya.
Kendati demikian, Yaved memastikan bahwa stok kedelai nasional sebenarnya masih mencukupi. Artinya, kata Yaved, para perajin tahu tempe masih bisa memproduksi tahu tempe saat ini.
"Di sisi lain, stok kedelai nasional masih mencukupi untuk produsen tahu tempe di Indonesia," katanya.
Yaved juga memastikan, pengawasan di lapangan akan tetap dilakukan oleh Satgas Pangan Polda Jabar. Tim Satgas Pangan di tiap daerah di Jabar juga akan melakukan hal serupa. "Sudah dari minggu lalu (pengawasan ke lapangan)," katanya.
"Kenaikan di kisaran harga Rp10.084 per kilogram. Sehingga, harga di tingkat perajin juga mengalami kenaikan sampai Rp10.500 per kilogram," sebutnya.
Kendati demikian, Yaved memastikan bahwa stok kedelai nasional sebenarnya masih mencukupi. Artinya, kata Yaved, para perajin tahu tempe masih bisa memproduksi tahu tempe saat ini.
"Di sisi lain, stok kedelai nasional masih mencukupi untuk produsen tahu tempe di Indonesia," katanya.
Yaved juga memastikan, pengawasan di lapangan akan tetap dilakukan oleh Satgas Pangan Polda Jabar. Tim Satgas Pangan di tiap daerah di Jabar juga akan melakukan hal serupa. "Sudah dari minggu lalu (pengawasan ke lapangan)," katanya.
(shf)
tulis komentar anda