Sebulan Diluncurkan, GeNose Cepat Deteksi Penularan COVID-19
Minggu, 30 Mei 2021 - 16:30 WIB
Pelayanan mobil GeNose dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mendeteksi penularan COVID-19.
SURABAYA - Pelayanan mobil GeNose yang diajak keliling oleh Universitas Airlangga selama sebulan terakhir memiliki manfaat besar dalam upaya memotong penularan COVID-19. Mobil GeNose sudah bisa menjangkau lebih dari 100 civitas akademika Unair serta masyarakat umum.
Ketua PUSPAS Unair Dr. Wisudanto menuturkan, dalam periode awal beroperasi, GeNose difokuskan untuk para civitas akademika di Unair. Pelayanannya pun dibuat dalam beberapa shift dengan memperhatikan protokol kesehatan dan keselamatan tim GeNose.
Baca juga: Viral, Video Sopir Ugal-ugalan Nyaris Tabrak Seorang Ibu Pengedara Motor di Boyolali
“Operasional kami di lantai 11 Gedung Syariah Tower. Sejauh ini kami telah memberikan pelayanan pada civitas akademika di Pasca Sarjana, Airlangga Assessment Center, PUSPAS sendiri dan sekitarnya,” kata Wisudanto, Minggu (30/5/2021).
Ia melanjutkan, mobil yang dilengkapi dua unit GeNose itupun kini menjangkau area yang lebih luas dengan menyediakan layanan bagi masyarakat umum. Salah satunya dapat dilihat pada layanan GeNose di Rumah Duka Adi Jasa Surabaya yang memberikan tes COVID-19 pada jajaran tim medis dan pasien di instansi tersebut.
Penanggungjawab Utama GeNose Dr. Prawitra Thalib menambahkan, GeNose juga dipanggil untuk memberikan layanan tes bagi santri di Pondok Pesantren Nurul Khidmah Tubanan. Animo yang cukup tinggi membuatnya mengimbau agar masyarakat umum yang ingin memakai pelayanan GeNose untuk segera memesan dari jauh-jauh hari.
Baca juga: Raja Rote Temui Ganjar Pranowo Malam-malam, Ada Apa?
“Proses pendaftaran pun sangat sederhana. Masyarakat hanya perlu menghubungi call center PUSPAS Unair serta mengisi formulir kesediaan. Kami siap mendatangi lokasi dengan minimal 50 peserta screening dan donasi sebesar Rp3 juta untuk pembelian kantong,” jelasnya.
Prawitra menambahkan, tantangan utama yang dihadapi pelayanan GeNose adalah stok kantong yang mahal dan terbatas. Begitu pula dengan kesadaran masyarakat yang masih rendah mengenai proses screening pada alat GeNose. Tes COVID-19 menggunakan GeNose sendiri mengharuskan pasien untuk tidak makan dan minum sebelum menjalani tes.
Meskipun banyak tantangan, semangat tim GeNose tidak mereda. Pihaknya memastikan dalam waktu dekat mobil pelayanan GeNose akan bekerja sama dengan Pusat Layanan Kesehatan (PLK) untuk menyediakan staf operator.
“Harapannya agar nanti hasil tes dari GeNose dapat menjadi surat dan tanda bebas COVID-19 yang diterima oleh pemerintah sebagai alternatif dari tes swab,” ucapnya.
Ketua PUSPAS Unair Dr. Wisudanto menuturkan, dalam periode awal beroperasi, GeNose difokuskan untuk para civitas akademika di Unair. Pelayanannya pun dibuat dalam beberapa shift dengan memperhatikan protokol kesehatan dan keselamatan tim GeNose.
Baca juga: Viral, Video Sopir Ugal-ugalan Nyaris Tabrak Seorang Ibu Pengedara Motor di Boyolali
“Operasional kami di lantai 11 Gedung Syariah Tower. Sejauh ini kami telah memberikan pelayanan pada civitas akademika di Pasca Sarjana, Airlangga Assessment Center, PUSPAS sendiri dan sekitarnya,” kata Wisudanto, Minggu (30/5/2021).
Ia melanjutkan, mobil yang dilengkapi dua unit GeNose itupun kini menjangkau area yang lebih luas dengan menyediakan layanan bagi masyarakat umum. Salah satunya dapat dilihat pada layanan GeNose di Rumah Duka Adi Jasa Surabaya yang memberikan tes COVID-19 pada jajaran tim medis dan pasien di instansi tersebut.
Penanggungjawab Utama GeNose Dr. Prawitra Thalib menambahkan, GeNose juga dipanggil untuk memberikan layanan tes bagi santri di Pondok Pesantren Nurul Khidmah Tubanan. Animo yang cukup tinggi membuatnya mengimbau agar masyarakat umum yang ingin memakai pelayanan GeNose untuk segera memesan dari jauh-jauh hari.
Baca juga: Raja Rote Temui Ganjar Pranowo Malam-malam, Ada Apa?
“Proses pendaftaran pun sangat sederhana. Masyarakat hanya perlu menghubungi call center PUSPAS Unair serta mengisi formulir kesediaan. Kami siap mendatangi lokasi dengan minimal 50 peserta screening dan donasi sebesar Rp3 juta untuk pembelian kantong,” jelasnya.
Prawitra menambahkan, tantangan utama yang dihadapi pelayanan GeNose adalah stok kantong yang mahal dan terbatas. Begitu pula dengan kesadaran masyarakat yang masih rendah mengenai proses screening pada alat GeNose. Tes COVID-19 menggunakan GeNose sendiri mengharuskan pasien untuk tidak makan dan minum sebelum menjalani tes.
Meskipun banyak tantangan, semangat tim GeNose tidak mereda. Pihaknya memastikan dalam waktu dekat mobil pelayanan GeNose akan bekerja sama dengan Pusat Layanan Kesehatan (PLK) untuk menyediakan staf operator.
“Harapannya agar nanti hasil tes dari GeNose dapat menjadi surat dan tanda bebas COVID-19 yang diterima oleh pemerintah sebagai alternatif dari tes swab,” ucapnya.
(msd)
tulis komentar anda