Dirlantas: Ngeri Punglinya, Ini Terkenal Jawa Tengah

Senin, 24 Mei 2021 - 14:48 WIB
Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol Rudy Syafiruddin menyatakan, pungli sempat membudaya di lembaga yang kini dipimpinnya dan sangat dikeluhkan warga. Foto/iNews TV/Taufik Budi
SEMARANG - Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol Rudy Syafiruddin menyatakan, pungutan liar (pungli) sempat membudaya di lembaga yang kini dipimpinnya. Kondisi ini sangat dikeluhkan warga karena mesti mengeluarkan biaya-biaya tak jelas peruntukannya.

Baca juga: Disindir Kebelet Nyapres, Ganjar Pamer Makan Mi Instant "Satu Kurang Dua Kebanyakan"

"Dulu waktu saya belum masuk, namanya Ditlantas Polda Jawa Tengah itu ngeri, ngeri punglinya, ngeri 86-nya dan ngeri tidak mau tau-nya, ini terkenal Jawa Tengah," terang Rudy di Halaman Mako Ditlantas Polda Jateng, Senin (24/5/2021).



Baca juga: Pemalakan Pedagang di Solo Kembali Ditemukan, Gibran: Pungli Kok Didukung

Untuk itu, dia mengingatkan anggotanya agar tak melakukan praktik serupa karena bisa merusak citra institusi Ditlantas Polda Jateng. Polisi diharapkan siap sedia dan ikhlas dalam memberikan pengabdian dan pelayanan pada masyarakat.

Dia pun gencar melakukan sosialisasi program Wilayah Bebas Korupsi (WBK) menuju Wilayah Birokrasi Bebas Melayani (WBBM). Ditlantas Polda Jateng membuat beberapa aplikasi ETLE, SIM, dan STNK online tujuan utamanya untuk membatasi kontak langsung antara petugas dan masyarakat.

"Mulai hari ini, Ayo kita senyum pada siapa saja jangan kita merasa hebat, jangan kita merasa-wah, ayo kita tetap merunduk," ujar Rudy.

Dia mengingatkan anggotanya untuk jaga keselamatan dan kesehatan sebab virus COVID-19 mutasi baru yang berasal dari India sudah sampai di Jawa Tengah tepatnya di Cilacap. Varian kasus baru COVID-19 dari India, B.1617.2 telah masuk ke Jawa Tengah. Virus itu ditemukan dari 13 anak buah kapal (ABK) berkewargaan Filipina yang melakukan bongkar muat di Cilacap.

Para ABK itu dilakukan tes whole genome sequencing (WGS). Hasilnya, cukup mengejutkan karena mereka terkonfirmasi COVID-19 varian dari India. Untuk itu, semua pihak diminta meningkatkan kewaspadaan dan ketat menerapkan protokol kesehatan.
(shf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content