Sisir Warga Pasca Lebaran, Pemkot Surabaya Siapkan GeNose C19 untuk Antisipasi COVID-19
Jum'at, 21 Mei 2021 - 13:54 WIB
SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerima bantuan dari PT Yekape berupa seperangkat alat pendeteksi virus corona bernama Gadjah Mada Electronic Nose (GeNose) COVID-19.
GeNose merupakan alat deteksi COVID-19 yang bekerja dengan mendeteksi volatile organic compound (VOC). Pasien cukup mengembuskan napasnya ke kantung khusus dan dalam hitungan menit, hasilnya langsung bisa keluar.
Bantuan yang diberikan PT Yekape itu berupa satu unit mesin GeNose, 1500 HME filter dan 20 ribu pcs kantong nafas.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menuturkan, alat canggih ini dinilai sangat membantu mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 pasca libur lebaran di Kota Pahlawan.
Sebab, GeNose tidak membutuhkan waktu lama hanya untuk mengetahui apakah pasien terpapar COVID-19.
Selain itu, alat canggih yang dibuat oleh para ahli dari Universitas Gajah Mada (UGM) itu akan dibawa keliling oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk digunakan di berbagai fasilitas publik.
“Jadi petugas Dinkes fokus alat itu dibawa keliling ke tempat publik. Kita lakukan tesnya secara acak seperti pasar terminal dan tempat lain yang terjadi interaksi antar warga,” kata Eri, Jumat (21/5/2021).
Ia juga memastikan, tim Dinkes akan menunggu instruktur atau tenaga ahli dari UGM datang untuk memberi pelatihan. Hal tersebut penting dilakukan sebab, menurutnya alat GeNose dinilai cukup sensitif.
“Jadi jangan sampai keliru karena nanti hasilnya tidak sesuai. Kita tunggu perkiraan minggu depan tim ahli akan datang. Setelah itu petugas kami akan berkeliling memanfaatkan alat tersebut,” jelasnya.
GeNose merupakan alat deteksi COVID-19 yang bekerja dengan mendeteksi volatile organic compound (VOC). Pasien cukup mengembuskan napasnya ke kantung khusus dan dalam hitungan menit, hasilnya langsung bisa keluar.
Bantuan yang diberikan PT Yekape itu berupa satu unit mesin GeNose, 1500 HME filter dan 20 ribu pcs kantong nafas.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menuturkan, alat canggih ini dinilai sangat membantu mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 pasca libur lebaran di Kota Pahlawan.
Sebab, GeNose tidak membutuhkan waktu lama hanya untuk mengetahui apakah pasien terpapar COVID-19.
Selain itu, alat canggih yang dibuat oleh para ahli dari Universitas Gajah Mada (UGM) itu akan dibawa keliling oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk digunakan di berbagai fasilitas publik.
“Jadi petugas Dinkes fokus alat itu dibawa keliling ke tempat publik. Kita lakukan tesnya secara acak seperti pasar terminal dan tempat lain yang terjadi interaksi antar warga,” kata Eri, Jumat (21/5/2021).
Ia juga memastikan, tim Dinkes akan menunggu instruktur atau tenaga ahli dari UGM datang untuk memberi pelatihan. Hal tersebut penting dilakukan sebab, menurutnya alat GeNose dinilai cukup sensitif.
“Jadi jangan sampai keliru karena nanti hasilnya tidak sesuai. Kita tunggu perkiraan minggu depan tim ahli akan datang. Setelah itu petugas kami akan berkeliling memanfaatkan alat tersebut,” jelasnya.
tulis komentar anda