Pulihkan Ekonomi Daerah, Pemprov Jatim Dorong Warga Budidaya Perikanan Darat
Sabtu, 08 Mei 2021 - 18:49 WIB
SURABAYA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) mendorong masyarakat untuk menggencarkan budidaya perikanan darat . Hal itu sebagai upaya untuk memulihkan perekonomian daerah, utamanya di wilayah Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan (Gerbangkertasusila).
"Gerbangkertasusila menyumbang perekonomian Jawa Timur hingga lebih dari 50 %. Di sini, kita juga harus memberi dukungan pada industri perikanan daratnya. Perikanan tangkap hanya bisa memproses apa yang bisa ditangkap. Sisanya harus dilakukan budidaya darat," ungkap Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, Sabtu (8/5/2021).
Baca juga: Selama April 2021 Daya Beli Petani Jawa Timur Turun, Ini Penyebabnya
Mantan Bupati Trenggalek itu menjelaskan, salah satu cara menjaga kelangsungan budidaya perikanan darat adalah dengan menerapkan superintensive farming. Teknik itu, menurutnya, dapat menciptakan produk-produk turunan dari komoditi budidaya tersebut. Sehingga yang dipromosikan bukan hanya olahan bandeng saja. Melainkan makanan olahan lain yang cocok untuk dikonsumsi dengan ikan.
"Superintensive farming perlu diterapkan agar hasil ternak selalu bisa diolah. Mungkin selanjutnya bisa diadakan kontes lain sehubungan dengan hasil panen," imbaunya.
Masih menurut Emil, superintensive farming bukan hanya membantu pemulihan ekonomi melalui terjualnya produk-produk turunan saja, tetapi juga menambah nilai jual produk utama itu sendiri. Lebih lanjut Emil menyampaikan, Pemprov Jatim selalu mengapresiasi kiat-kiat yang dilakukan setiap daerah, utamanya untuk pemulihan ekonomi Jatim.
baca juga: Dampak Pandemi, Penyaluran Kredit Perbankan di Jawa Timur Minus
Semua usaha yang dilakukan harus disambut dengan program-program yang didukung oleh pemerintah baik pusat maupun daerah. Pemprov Jatim sendiri akan menjembatani setiap program yang bersinergi antara pemerintah daerah dengan Kementerian.
"80.000 ton bandeng ini berpotensi mendukung pemulihan ekonomi. Dengan membuat bazar-bazar di kecamatan yang sesuai dengan protokol kesehatan. Orang bukan hanya membeli bandeng tapi juga barang-barang lain yang dijual di sana," ungkapnya.
Masih menurut Emil, terdapat beberapa tantangan yang perlu diperhatikan dalam budidaya perikanan darat. Di antaranya soal kemandirian pakan dan banjir. "Tantangan kemandirian pakan membuat kita memutar otak, mencari cara bagaimana kita bisa punya cara untuk mengolah pakan ternak itu sendiri," jelasnya.
Sedang terkait tantangan kedua persoalan tersebut, pihaknya berharap ada penanganan yang serius dari semua pihak. Utamanya persoalan banjir yang dinilai sangat berpengaruh terhadap pertambakan perikanan darat.
"Saya senang antara Bupati dan Wali Kota Gresik ada pembicaraan soal banjir Kali Lamong. Mitigasi banjir akan menolong karena tambak-tambak akan kesusahan bila terkena imbas curah hujan yang tinggi dan luapan air sungai," pungkasnya.
"Gerbangkertasusila menyumbang perekonomian Jawa Timur hingga lebih dari 50 %. Di sini, kita juga harus memberi dukungan pada industri perikanan daratnya. Perikanan tangkap hanya bisa memproses apa yang bisa ditangkap. Sisanya harus dilakukan budidaya darat," ungkap Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, Sabtu (8/5/2021).
Baca juga: Selama April 2021 Daya Beli Petani Jawa Timur Turun, Ini Penyebabnya
Mantan Bupati Trenggalek itu menjelaskan, salah satu cara menjaga kelangsungan budidaya perikanan darat adalah dengan menerapkan superintensive farming. Teknik itu, menurutnya, dapat menciptakan produk-produk turunan dari komoditi budidaya tersebut. Sehingga yang dipromosikan bukan hanya olahan bandeng saja. Melainkan makanan olahan lain yang cocok untuk dikonsumsi dengan ikan.
"Superintensive farming perlu diterapkan agar hasil ternak selalu bisa diolah. Mungkin selanjutnya bisa diadakan kontes lain sehubungan dengan hasil panen," imbaunya.
Masih menurut Emil, superintensive farming bukan hanya membantu pemulihan ekonomi melalui terjualnya produk-produk turunan saja, tetapi juga menambah nilai jual produk utama itu sendiri. Lebih lanjut Emil menyampaikan, Pemprov Jatim selalu mengapresiasi kiat-kiat yang dilakukan setiap daerah, utamanya untuk pemulihan ekonomi Jatim.
baca juga: Dampak Pandemi, Penyaluran Kredit Perbankan di Jawa Timur Minus
Semua usaha yang dilakukan harus disambut dengan program-program yang didukung oleh pemerintah baik pusat maupun daerah. Pemprov Jatim sendiri akan menjembatani setiap program yang bersinergi antara pemerintah daerah dengan Kementerian.
"80.000 ton bandeng ini berpotensi mendukung pemulihan ekonomi. Dengan membuat bazar-bazar di kecamatan yang sesuai dengan protokol kesehatan. Orang bukan hanya membeli bandeng tapi juga barang-barang lain yang dijual di sana," ungkapnya.
Masih menurut Emil, terdapat beberapa tantangan yang perlu diperhatikan dalam budidaya perikanan darat. Di antaranya soal kemandirian pakan dan banjir. "Tantangan kemandirian pakan membuat kita memutar otak, mencari cara bagaimana kita bisa punya cara untuk mengolah pakan ternak itu sendiri," jelasnya.
Sedang terkait tantangan kedua persoalan tersebut, pihaknya berharap ada penanganan yang serius dari semua pihak. Utamanya persoalan banjir yang dinilai sangat berpengaruh terhadap pertambakan perikanan darat.
"Saya senang antara Bupati dan Wali Kota Gresik ada pembicaraan soal banjir Kali Lamong. Mitigasi banjir akan menolong karena tambak-tambak akan kesusahan bila terkena imbas curah hujan yang tinggi dan luapan air sungai," pungkasnya.
(msd)
tulis komentar anda