Ngabuburit Ramadhan, Anak Panti Asuhan Ini Belajar Rangkai Parcel Lebaran
Kamis, 06 Mei 2021 - 14:28 WIB
Anak panti asuhan Manyar dan belasan anak kurang mampu sekitar Sutorejo merangkai parcel. Foto/SINDONews/Ali Masduki
SURABAYA - Anak-anak panti asuhan Manyar dan belasan anak kurang mampu di kawasan Sutorejo Surabaya belajar merangkai parcel lebaran.
Kegiatan yang dipandu oleh pelajar SMP Muhammadiyah 10 Surabaya tersebut untuk mengisi waktu berbuka puasa dengan cara kreatif.
Kaur Ismuba, Khoirotunnisa, mengatakan merangkai parcel bersama anak panti dan anak kurang mampu disekitar sekolah ini merupakan pamungkas dari rangkaian Darul Arqom SMP berbranding Unggul Dalam Prestasi, Berkarakter Islami.
"Kegiatan indahnya berbagi dengan anak-anak panti menjadi pamungkas sebelum memasuki hari raya Idul Fitri," katanya.
Selama proses merangkai parcel lebaran, peserta cukup antusias meracik ragam takjil menjadi bingkisan menarik seperti biskuit, susu, sampai makanan ringan ditata rapi.
"Alhamdulillah, kegiatan ngabuburit ini, kita bisa memberi edukasi dan berbagi. Dengan berbahan kardus, aneka takjil dirangkai menjadi parcel," tuturnya.
Baca juga: GrabFood Hadirkan Pengalaman Ramadhan yang Lancar Melalui Layanan yang Inovatif
Siswi kelas 9, Afinda Devi, mengakui bahwa proses merangkai parcel cukup menyenangkan. Satu parcel membutuhkan waktu selama sekitar 30 menit.
Baca juga: Tingkat Pengangguran Terbuka di Jawa Timur Naik Menjadi 5,17 Persen
"Kegiatan merangkai ini bukan hanya membutuhkan kejelian. Namun, kita juga harus sabar dalam merekatkan ragam makanan dengan menggunakan lem tembak," katanya.
Kegiatan yang dipandu oleh pelajar SMP Muhammadiyah 10 Surabaya tersebut untuk mengisi waktu berbuka puasa dengan cara kreatif.
Kaur Ismuba, Khoirotunnisa, mengatakan merangkai parcel bersama anak panti dan anak kurang mampu disekitar sekolah ini merupakan pamungkas dari rangkaian Darul Arqom SMP berbranding Unggul Dalam Prestasi, Berkarakter Islami.
"Kegiatan indahnya berbagi dengan anak-anak panti menjadi pamungkas sebelum memasuki hari raya Idul Fitri," katanya.
Selama proses merangkai parcel lebaran, peserta cukup antusias meracik ragam takjil menjadi bingkisan menarik seperti biskuit, susu, sampai makanan ringan ditata rapi.
"Alhamdulillah, kegiatan ngabuburit ini, kita bisa memberi edukasi dan berbagi. Dengan berbahan kardus, aneka takjil dirangkai menjadi parcel," tuturnya.
Baca juga: GrabFood Hadirkan Pengalaman Ramadhan yang Lancar Melalui Layanan yang Inovatif
Siswi kelas 9, Afinda Devi, mengakui bahwa proses merangkai parcel cukup menyenangkan. Satu parcel membutuhkan waktu selama sekitar 30 menit.
Baca juga: Tingkat Pengangguran Terbuka di Jawa Timur Naik Menjadi 5,17 Persen
"Kegiatan merangkai ini bukan hanya membutuhkan kejelian. Namun, kita juga harus sabar dalam merekatkan ragam makanan dengan menggunakan lem tembak," katanya.
(boy)
tulis komentar anda