Barata Indonesia Raih Dua Penghargaan K3LH dari Kemnaker
Sabtu, 01 Mei 2021 - 10:41 WIB
SURABAYA - Perusahaan manufaktur dan konstruksi, PT Barata Indonesia (Persero) kembali membawa pulang dua penghargaan Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) tingkat nasional yang diperuntukkan oleh tim proyek maupun kantor pusat dan bisnis unit Barata Indonesia.
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, via daring. Penghargaan pertama didapat oleh tim Proyek Pabrik Gula Bombana (Kapasitas 12.000 ton cane day/TCD) di Sulawesi Tenggara yang berhasil mencatatkan jumlah jam kerja tanpa kecelakaan (zero accident) hingga 3.802.776 jam.
Penghargaan kedua diberikan atas implementasi Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja, yang diraih oleh Kantor Pusat dan Divisi Industri Komponen dan Permesinan (DIKP).
Sebelumnya, tim proyek PLTU 2 NTB (2×25) MW, Jeranjang juga mendapatkan penghargaan (zero accident) setelah mencatatkan waktu 1.116.062 jam kerja, tanpa kecelakaan kerja pada Desember 2020. Tim Proyek Jambaran Tiung Biru juga membawa pulang penghargaan (zero accident) setelah berhasil meraih 15.000.000 jam tanpa kecelakaan kerja pada September 2020.
Tak hanya itu pabrik cabang Barata juga berhasil membawa pulang penghargaan zero accident. Diantaranya Pabrik Hidromekanikal Tegal yang menerapkan Sistem Manajemen K3 dengan hasil capaian mencapai 86,74 persen untuk sektor konstruksi. Sementara itu Pabrik Komponen Turbin Cilegon juga berhasil membawa penghargaan dari Gubernur Banten dalam keberhasilan pelaksanaan K3LH di lingkungan perusahaan pada 2020.
Direktur Operasi PT Barata Indonesia, Bobby Sumardiat Atmosudirjo mengatakan, pencapaian ini menjadi bukti perseroan dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat, selamat, aman, dan ramah lingkungan.“Ini merupakan capaian yang luar biasa bagi Barata. Di tengah pandemi terus melaksanakan kegiatan operasional dalam rangka memberikan nilai tambah bagi pemulihan ekonomi melalui performa ekspor dan penyelesaian pembangunan nasional," tutur Bobby, Jumat (30/4/2021).
Dia menambahkan, seiring dengan perkembangan bisnis perseroan, pihaknya terus meningkatkan kualitas proses pengelolaan risiko melalui melalui Hazard Identification Risk Assessment and Determine Control (HIRADC). Untuk kemudian dirancang tindakan pencegahan secara proaktif, sebelum risiko terkait berubah menjadi insiden kejadian.
“Untuk mengawal implementasi ini di lapangan, kami membentuk unit pengelolaan K3 pada tingkat operasional yang melekat dan satuan kerja, serta membentuk komite di tingkat direksi, direktorat, bisnis unit, hingga proyek,” jelasnya.
Dengan demikian, kata dia, diharapkan kebijakan strategis, implementasi serta kegiatan K3 dapat dilaksanakan dengan baik secara menyeluruh demi menjamin keselamatan pekerja, aset perusahaan, lingkungan, maupun mitra kerja Barata. “Kami berharap capaian ini semakin memacu kami untuk terus melaksanakan, mengawasi dan meningkatkan keselamatan kerja,” pungkasnya.
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, via daring. Penghargaan pertama didapat oleh tim Proyek Pabrik Gula Bombana (Kapasitas 12.000 ton cane day/TCD) di Sulawesi Tenggara yang berhasil mencatatkan jumlah jam kerja tanpa kecelakaan (zero accident) hingga 3.802.776 jam.
Penghargaan kedua diberikan atas implementasi Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja, yang diraih oleh Kantor Pusat dan Divisi Industri Komponen dan Permesinan (DIKP).
Sebelumnya, tim proyek PLTU 2 NTB (2×25) MW, Jeranjang juga mendapatkan penghargaan (zero accident) setelah mencatatkan waktu 1.116.062 jam kerja, tanpa kecelakaan kerja pada Desember 2020. Tim Proyek Jambaran Tiung Biru juga membawa pulang penghargaan (zero accident) setelah berhasil meraih 15.000.000 jam tanpa kecelakaan kerja pada September 2020.
Tak hanya itu pabrik cabang Barata juga berhasil membawa pulang penghargaan zero accident. Diantaranya Pabrik Hidromekanikal Tegal yang menerapkan Sistem Manajemen K3 dengan hasil capaian mencapai 86,74 persen untuk sektor konstruksi. Sementara itu Pabrik Komponen Turbin Cilegon juga berhasil membawa penghargaan dari Gubernur Banten dalam keberhasilan pelaksanaan K3LH di lingkungan perusahaan pada 2020.
Direktur Operasi PT Barata Indonesia, Bobby Sumardiat Atmosudirjo mengatakan, pencapaian ini menjadi bukti perseroan dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat, selamat, aman, dan ramah lingkungan.“Ini merupakan capaian yang luar biasa bagi Barata. Di tengah pandemi terus melaksanakan kegiatan operasional dalam rangka memberikan nilai tambah bagi pemulihan ekonomi melalui performa ekspor dan penyelesaian pembangunan nasional," tutur Bobby, Jumat (30/4/2021).
Dia menambahkan, seiring dengan perkembangan bisnis perseroan, pihaknya terus meningkatkan kualitas proses pengelolaan risiko melalui melalui Hazard Identification Risk Assessment and Determine Control (HIRADC). Untuk kemudian dirancang tindakan pencegahan secara proaktif, sebelum risiko terkait berubah menjadi insiden kejadian.
“Untuk mengawal implementasi ini di lapangan, kami membentuk unit pengelolaan K3 pada tingkat operasional yang melekat dan satuan kerja, serta membentuk komite di tingkat direksi, direktorat, bisnis unit, hingga proyek,” jelasnya.
Dengan demikian, kata dia, diharapkan kebijakan strategis, implementasi serta kegiatan K3 dapat dilaksanakan dengan baik secara menyeluruh demi menjamin keselamatan pekerja, aset perusahaan, lingkungan, maupun mitra kerja Barata. “Kami berharap capaian ini semakin memacu kami untuk terus melaksanakan, mengawasi dan meningkatkan keselamatan kerja,” pungkasnya.
(don)
tulis komentar anda