Gubernur Khofifah Minta Perantau Asal Jatim di Kepri Tidak Mudik
Sabtu, 01 Mei 2021 - 09:28 WIB
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menggelar forum silaturahmi dengan warga masyarakat Jatim yang merantau dan tinggal di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Silaturahmi dalam rangka Gathering Penguatan Pasar Antar Daerah tersebut diadakan di Pena Hall, Teluk Tering, Batam Kota, Kepri, dengan mengundang hampir seluruh elemen perwakilan warga perantau asal Jatim di Kepri.
Dalam kesempatan tersebut Khofifah mengingatkan perantau Jatim untuk tak mudik di lebaran tahun ini. Pasalnya meniadakan mudik menjadi kebijakan pemerintah di tengah pandemi COVID-19. Biasanya kalau mudik yang ditemui adalah para orang tua, atau keluarga yang dituakan dalam keluarga.
Padahal para orang tua pinisepuh punya kerentanan atau risiko yang lebih tinggi jika sampai terpapar COVID-19. "Resikonya, para orang tua, meninggal dunia jika terpapar COVID-19 itu bisa mencapai 48%. Untuk itu, jika Anda semua sayang dengan keluarga," pesannya, Sabtu (1/5/2021).
Tidak hanya itu, Khofifah juga mengapresiasi keruguyub-rukunan warga Jatim di Kepri. Bahkan mereka kompak menyambut kedatangan Khofifah dengan jajaran panjang karangan bunga ucapan selamat datang untuk Gubernur Khofifah.
khofi
Dari sisi seni, budaya, hingga ekonomi dan sifat persaudaraan (seduluran) di antara mereka dikatakan Khofifah saling berkaitan erat. Meskipun tinggal di Batam, tetapi hatinya tetap ada di Jatim. “Kalau suasananya guyub seperti ini bisa membangun komunikasi yang baik. Tentu kita berharap akan bersambungan dengan pangsa pasar yang bisa mengakses pasar sini dengan membangun koneksitas potensi yang ada di Jatim,” jelas Khofifah.
Untuk semakin menyambungkan silaturahmi dengan program yang dimiliki Pemprov Jatim, Khofifah berharap ada Festival Budaya Jatim. Festival ini bersinergi dengan program yang leading sectornya yaitu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim."Jika ini kita laksanakan hari Sabtu atau Minggu yang biasanya banyak wisatawan Singapura dan Malaysia ke Batam maka akan menjadi promosi wisata bagi Jatim Tentu menunggu berhentinya penyebaran COVID-19," ujarnya.
Menurutnya, Festival budaya Paguyuban Jatim di Batam sangat dimungkinkan bersambung program dengan promosi wisata dan festival budaya Disbudpar Jatim yang pelaksanaannya di Batam. Jika Festival Budaya Jatim diadakan di Batam, maka akan membawa multiplier effect bagi masyarakat Jatim termasuk ekonomi dan wisata," tandasnya.
Sementara itu, Ketua Forkom Paguyuban Jatim di Kota Batam Ikhwan Nasai menjelaskan, Forkom Paguyuban Jatim ini sebagai wadah bagi masyarakat Jatim untuk berdiskusi menyampaikan ide dan gagasan. Gagasan tersebut dari berbagai sektor baik ekonomi, budaya, organisasi dan sebagainya
"Dari seluruh paguyuban yang ada di Kota Batam, yang memiliki seni budaya yang terbanyak adalah dari Provinsi Jatim. Masyarakat Jatim yang ada di Batam terdapat 34 kesenian," katanya.
Dalam kesempatan tersebut Khofifah mengingatkan perantau Jatim untuk tak mudik di lebaran tahun ini. Pasalnya meniadakan mudik menjadi kebijakan pemerintah di tengah pandemi COVID-19. Biasanya kalau mudik yang ditemui adalah para orang tua, atau keluarga yang dituakan dalam keluarga.
Baca Juga
Padahal para orang tua pinisepuh punya kerentanan atau risiko yang lebih tinggi jika sampai terpapar COVID-19. "Resikonya, para orang tua, meninggal dunia jika terpapar COVID-19 itu bisa mencapai 48%. Untuk itu, jika Anda semua sayang dengan keluarga," pesannya, Sabtu (1/5/2021).
Tidak hanya itu, Khofifah juga mengapresiasi keruguyub-rukunan warga Jatim di Kepri. Bahkan mereka kompak menyambut kedatangan Khofifah dengan jajaran panjang karangan bunga ucapan selamat datang untuk Gubernur Khofifah.
khofi
Dari sisi seni, budaya, hingga ekonomi dan sifat persaudaraan (seduluran) di antara mereka dikatakan Khofifah saling berkaitan erat. Meskipun tinggal di Batam, tetapi hatinya tetap ada di Jatim. “Kalau suasananya guyub seperti ini bisa membangun komunikasi yang baik. Tentu kita berharap akan bersambungan dengan pangsa pasar yang bisa mengakses pasar sini dengan membangun koneksitas potensi yang ada di Jatim,” jelas Khofifah.
Untuk semakin menyambungkan silaturahmi dengan program yang dimiliki Pemprov Jatim, Khofifah berharap ada Festival Budaya Jatim. Festival ini bersinergi dengan program yang leading sectornya yaitu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim."Jika ini kita laksanakan hari Sabtu atau Minggu yang biasanya banyak wisatawan Singapura dan Malaysia ke Batam maka akan menjadi promosi wisata bagi Jatim Tentu menunggu berhentinya penyebaran COVID-19," ujarnya.
Menurutnya, Festival budaya Paguyuban Jatim di Batam sangat dimungkinkan bersambung program dengan promosi wisata dan festival budaya Disbudpar Jatim yang pelaksanaannya di Batam. Jika Festival Budaya Jatim diadakan di Batam, maka akan membawa multiplier effect bagi masyarakat Jatim termasuk ekonomi dan wisata," tandasnya.
Baca Juga
Sementara itu, Ketua Forkom Paguyuban Jatim di Kota Batam Ikhwan Nasai menjelaskan, Forkom Paguyuban Jatim ini sebagai wadah bagi masyarakat Jatim untuk berdiskusi menyampaikan ide dan gagasan. Gagasan tersebut dari berbagai sektor baik ekonomi, budaya, organisasi dan sebagainya
"Dari seluruh paguyuban yang ada di Kota Batam, yang memiliki seni budaya yang terbanyak adalah dari Provinsi Jatim. Masyarakat Jatim yang ada di Batam terdapat 34 kesenian," katanya.
(don)
tulis komentar anda