Partai Golkar Jatim Usulkan Duet Airlangga-Khofifah di Pilpres 2024, Ini Kata Pengamat
loading...
A
A
A
SURABAYA - DPD Partai Golkar Jawa Timur (Jatim) mengusulkan nama Ketua Golkar Airlangga Hartarto sebagai Calon Presiden (Capres) berpasangan dengan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres).
Peneliti Senior Surabaya Survey Centre (SSC) Surokim Abdussalam menilai, usulan itu merupakan langkah cerdas DPD Partai Golkar Jatim.
Sebab, usulan itu dilontarkan jauh hari sebelum dilaksanakannya Pemilu Presiden (Pilpres) pada 2024 mendatang.
“Meski usulan ini masih jauh, saya nilai Golkar cukup cerdas sebagai parpol pertama atau mendahului partai-partai lainnya. Karena, biasanya pengusung pertama itulah yang selalu diingat publik. Apalagi masih banyak waktu untuk melakukan komunikasi dan koalisi dengan parpol lain. Hitung-hitung sebagai warming up,” ujar Surokim, Jumat (30/4/2021).
Apalagi, kata dia, usulannya menyebut nama Khofifah Indar Parawansa sebagai cawapres yang merupakan seorang perempuan.
Menurutnya, Partai Golkar bukan hanya cerdas, tetapi juga seksi. Sebab, saat ini nama perempuan cukup langka dalam peta persaingan untuk menjadi capres dan cawapres.
“Sehingga nantinya, daya saing Khofifah bakal lebih kuat. Dan, itu bakal juga menjadi insentif buat Partai Golkar. Kita kan tahu, Khofifah merupakan tokoh sekaligus Ketua Muslimat NU. Dan saat ini menjabat Gubernur Jawa Timur. Hal itu menambah seksi sebagai pasangan yang layak diusung,” katanya.
Dekan FISIB Universitas Trunojoyo Madura ini menambahkan, persoalan capres-cawapres tidak lepas dari konstelasi politik, elektabilitas dan pengaruh opini publik.
Tetapi, usulan yang dilakukan Golkar akan menjadi perhatian lebih oleh publik. Sebab, publik akan melihat siapa parpol yang pertama kali memberikan usulan. Meski nantinya bakal terjadi atau tidak, tetapi hal itu sudah menjadi pertimbangan publik.
Baca juga: Sri Untari Harapkan Dekopin Jadi Mitra Pemerintah
Peneliti Senior Surabaya Survey Centre (SSC) Surokim Abdussalam menilai, usulan itu merupakan langkah cerdas DPD Partai Golkar Jatim.
Sebab, usulan itu dilontarkan jauh hari sebelum dilaksanakannya Pemilu Presiden (Pilpres) pada 2024 mendatang.
“Meski usulan ini masih jauh, saya nilai Golkar cukup cerdas sebagai parpol pertama atau mendahului partai-partai lainnya. Karena, biasanya pengusung pertama itulah yang selalu diingat publik. Apalagi masih banyak waktu untuk melakukan komunikasi dan koalisi dengan parpol lain. Hitung-hitung sebagai warming up,” ujar Surokim, Jumat (30/4/2021).
Apalagi, kata dia, usulannya menyebut nama Khofifah Indar Parawansa sebagai cawapres yang merupakan seorang perempuan.
Menurutnya, Partai Golkar bukan hanya cerdas, tetapi juga seksi. Sebab, saat ini nama perempuan cukup langka dalam peta persaingan untuk menjadi capres dan cawapres.
“Sehingga nantinya, daya saing Khofifah bakal lebih kuat. Dan, itu bakal juga menjadi insentif buat Partai Golkar. Kita kan tahu, Khofifah merupakan tokoh sekaligus Ketua Muslimat NU. Dan saat ini menjabat Gubernur Jawa Timur. Hal itu menambah seksi sebagai pasangan yang layak diusung,” katanya.
Dekan FISIB Universitas Trunojoyo Madura ini menambahkan, persoalan capres-cawapres tidak lepas dari konstelasi politik, elektabilitas dan pengaruh opini publik.
Tetapi, usulan yang dilakukan Golkar akan menjadi perhatian lebih oleh publik. Sebab, publik akan melihat siapa parpol yang pertama kali memberikan usulan. Meski nantinya bakal terjadi atau tidak, tetapi hal itu sudah menjadi pertimbangan publik.
Baca juga: Sri Untari Harapkan Dekopin Jadi Mitra Pemerintah