Jatim Surplus Beras 3,5 Juta Ton, DKI akan Serap Kontinyu untuk Ketahanan Pangan

Senin, 26 April 2021 - 01:15 WIB
Gubernur Khofifah menyampaikan terima kasih kepada Gubernur DKI Anies Baswedan karena akan menyerap secara kontinyu beras dari Jatim
NGAWI - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap suplai beras yang dilakukan Kabupaten Ngawi kepada Provinsi DKI Jakarta melalui PT. Food Station Tjipinang Jaya semakin mendapatkan akses yang lebih luas di Provinsi DKI Jakarta. Dirinya berharap kerjasama yang dilakukan antara Pemprov DKI Jakarta dengan Pemkab Ngawi semakin Diperluas ke daerah lain.

"Kami berharap kerjasama ini semakin memperluas akses pasar beras Provinsi Jatim di Provinsi DKI Jakarta, karena surplus beras di Jatim mencapai 3,5 juta ton per tahun ," kata Gubernur Khofifah saat menyaksikan Penandatangan Nota Kesepakatan antara Pemprov DKI Jakarta dengan Pemkab Ngawi di Dusun Alas Pecah, Desa Geneng Kab. Ngawi, Minggu (25/4/2021) pagi.

Baca juga: KRI Nanggala 402 Tenggelam, Gubernur Khofifah : Kami Berduka, Prajurit Mayoritas Warga Jatim



Hadir di acara tersebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Dirut PT. Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo serta beberapa Kepala OPD Pemprov Jatim dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sumber Makmur Kab. Ngawi.

Lebih lanjut Gubernur Khofifah menjelaskan, selain memasok kebutuhan beras, Kab. Ngawi bersama PT. Food Station Tjipinang Jaya kembali melebarkan sayap. Keduanya, kata Gubernur Khofifah, kembali menjalin kerjasama dengan Gapoktan Sido Rukun, Kab. Ngawi.

Skema kolaborasi tersebut, lanjut Khofifah, yakni Pemkab Ngawi dan Gapoktan Tani Sido Rukun berperan menyiapkan pengadaan lahan dan petaninya. Sementara Pemprov DKI melalui PT. Food Station Tjipinang Jaya melakukan beragam pendampingan kepada petani dan off taker produk pertanian.

Baca juga: Lantunan Doa Mengalun Dari Para Santri untuk Keselamatan ABK KRI Nanggala-402

"Jadi, beras dan padi yang diproduksi seluruh gapoktan petani bisa bertemu market (pasar) yang luas. Ini menjadi bagian yang sangat penting sehingga petani makin berkepastian saat panen tiba," ujarnya.

"Ada gabah kering panen (gkp), gabah kering giling (gkg) lalu beras pecah kulit (pk), kemudian beras premium. Ini varian produk yang sangat solutif untuk bisa menjadi akses pasar bagi para petani melalui gapoktan-gapoktan yang ada," imbuhnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content