Aktivis Papua Markus Yenu Kecam Tindakan Keji KKB
Sabtu, 17 April 2021 - 21:41 WIB
JAYAPURA - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dalam 7 hari terakhir terus melakukan aksi teror dan ancaman terhadap masyarakat di Kabupaten Puncak, Papua .
Baca juga: Lukai Adat dan Agama! Pendeta Ungkap OPM Perkosa Gadis-gadis Desa di Beoga Papua
Korban jiwa dan korban materiil tak terhindarkan. Bahkan sebagian masyarakat memilih meninggalkan Puncak dan mengamankan diri ke Kota Timika.
Baca juga: Tokoh Papua Sebut Ulah OPM yang Membantai Warga Sipil di Kabupaten Puncak Melukai Adat
Atas kegaduhan yang terjadi, salah seorang tokoh West Papua National Authority (WPNA) wilayah Domberai, Markus Yenu mengatakan ketidak sepahamannya dengan aksi-aksi yang dilakukan oleh KKB.
Baca juga: Kelompok Bersenjata Papua Bantai Seorang Pelajar SMA di Ilaga Kabupaten Puncak
“Dari diri saya sendiri, tentu saya tidak sependapat dengan aksi yang dilakukan oleh KKB. Dari kabar yang beredar lewat hubungan keluarga dari Puncak, ada banyak kesalah pahaman yang terjadi. Tentu ini menyakitkan sebab korban sudah terlanjur berjatuhan,” katanya dikutip Sabtu (17/4/2021).
Menurut Yenu, KKB bertindak sangat ceroboh dan tidak dalam pertimbangan yang cukup matang. Meski pihaknya mengklaim jika korban yang telah dibunuh adalah bagian dari mata-mata aparat keamanan, namun tindakan semacam itu justru sangat merugikan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Yenu lantara merasa tindakan keji dari KKB akan meruntuhkan perjuangan yang sedang ia bangun. Dirinya adalah aktivis yang juga memperjuangan nama Papua lewat jalur kemanusiaan.
“Kami sadar jika pertumpahan darah tidak akan memberikan kebebasan, kalaupun bebas kita sudah kehilangan anggota keluarga sendiri akibat dari penembakan-penembakan yang terjadi,” ujarnya.
Diketahui sebelumnya bahwa kelompok KKB telah melakukan pembunuhan terhadap 2 orang guru pada tanggal 8 dan 9 April 2021. Kemudian pada 11 April 2021, KKB membakar sebuah helikopter milik PT. Ersa Eastern Aviation.
Selanjurnya pada 14 April 2021 KKB menembak mati tukang ojek. Kebrutalan kembali berlangsung pada 15 April saat KKB kembali lagi menembak mati salah seorang siswa SMA dan disiksa hingga jasadnya ditemukan mengenaskan.
Baca juga: Lukai Adat dan Agama! Pendeta Ungkap OPM Perkosa Gadis-gadis Desa di Beoga Papua
Korban jiwa dan korban materiil tak terhindarkan. Bahkan sebagian masyarakat memilih meninggalkan Puncak dan mengamankan diri ke Kota Timika.
Baca juga: Tokoh Papua Sebut Ulah OPM yang Membantai Warga Sipil di Kabupaten Puncak Melukai Adat
Atas kegaduhan yang terjadi, salah seorang tokoh West Papua National Authority (WPNA) wilayah Domberai, Markus Yenu mengatakan ketidak sepahamannya dengan aksi-aksi yang dilakukan oleh KKB.
Baca juga: Kelompok Bersenjata Papua Bantai Seorang Pelajar SMA di Ilaga Kabupaten Puncak
“Dari diri saya sendiri, tentu saya tidak sependapat dengan aksi yang dilakukan oleh KKB. Dari kabar yang beredar lewat hubungan keluarga dari Puncak, ada banyak kesalah pahaman yang terjadi. Tentu ini menyakitkan sebab korban sudah terlanjur berjatuhan,” katanya dikutip Sabtu (17/4/2021).
Menurut Yenu, KKB bertindak sangat ceroboh dan tidak dalam pertimbangan yang cukup matang. Meski pihaknya mengklaim jika korban yang telah dibunuh adalah bagian dari mata-mata aparat keamanan, namun tindakan semacam itu justru sangat merugikan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Yenu lantara merasa tindakan keji dari KKB akan meruntuhkan perjuangan yang sedang ia bangun. Dirinya adalah aktivis yang juga memperjuangan nama Papua lewat jalur kemanusiaan.
“Kami sadar jika pertumpahan darah tidak akan memberikan kebebasan, kalaupun bebas kita sudah kehilangan anggota keluarga sendiri akibat dari penembakan-penembakan yang terjadi,” ujarnya.
Diketahui sebelumnya bahwa kelompok KKB telah melakukan pembunuhan terhadap 2 orang guru pada tanggal 8 dan 9 April 2021. Kemudian pada 11 April 2021, KKB membakar sebuah helikopter milik PT. Ersa Eastern Aviation.
Selanjurnya pada 14 April 2021 KKB menembak mati tukang ojek. Kebrutalan kembali berlangsung pada 15 April saat KKB kembali lagi menembak mati salah seorang siswa SMA dan disiksa hingga jasadnya ditemukan mengenaskan.
(shf)
tulis komentar anda