Serempak, Ratusan Pondok Pesantren FSPP di Banten Percepat Digitalisasi dengan Infradigital
Jum'at, 16 April 2021 - 12:53 WIB
“Digitalisasi pesantren ini luar biasa karena memang cita-cita kita semua. Jadi bagaimana antar pesantren terkoneksi bukan hanya untuk kepentingan pendidikan, tapi juga untuk kepentingan pengembangan ekonomi,” tutur Fadlullah selaku Sekjen FSPP Banten.
Lebih lanjut, digitalisasi ini juga untuk mengimplementasikan UU No. 18 Tahun 2019 tentang Pesantren mengenai 3 fungsi pondok pesantren yang berisi fungsi pendidikan, fungsi dakwah, dan fungsi pemberdayaan masyarakat.
Fadlullah menjelaskan bahwa selama ini digitalisasi diterapkan pada aspek pendidikan, harapannya pada dakwah juga dapat diterapkan.
Kemudian, digitalisasi pesantren juga dapat memperkenalkan produk-produk pesantren dalam rangka pemberdayaan masyarakat sekitar, sehingga digital marketing membantu pengembangan ekonomi berbasis pesantren dan komunitas.
Kerjasama ini diharapkan dapat memudahkan pondok pesantren di tengah era digitalisasi saat ini, agar semakin maju dan berkembang, serta terkoneksi antara satu dengan yang lainnya.
Menurut Fadlullah, hal tersebut agar pesantren yang telah terdigitalisasi sebagai bagian dari masyarakat dan melalui pendekatan digital dapat memperluas dakwah, serta meningkatkan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.
Selain itu, juga sebagai bentuk promosi kehidupan keberagamaan Indonesia yang ramah. Jaringan IDN merupakan salah satu platform sekolah digital tercepat di Indonesia.
Baca juga: Tergiur Pendapatan Besar, ASN Pengedar Sabu di Kalteng Ditangkap
Lebih dari 1.000 lembaga pendidikan (mencakup sekolah, universitas, madrasah, pesantren, PKBM, dan bimbel) di 18 provinsi telah memulai digitalisasi melalui Jaringan IDN sejak tahun 2018.
Baca juga: Cabuli 2 Anak di Bawah Umur, Pria Paruh Baya di Kalteng Dibekuk Polisi
Lebih lanjut, digitalisasi ini juga untuk mengimplementasikan UU No. 18 Tahun 2019 tentang Pesantren mengenai 3 fungsi pondok pesantren yang berisi fungsi pendidikan, fungsi dakwah, dan fungsi pemberdayaan masyarakat.
Fadlullah menjelaskan bahwa selama ini digitalisasi diterapkan pada aspek pendidikan, harapannya pada dakwah juga dapat diterapkan.
Kemudian, digitalisasi pesantren juga dapat memperkenalkan produk-produk pesantren dalam rangka pemberdayaan masyarakat sekitar, sehingga digital marketing membantu pengembangan ekonomi berbasis pesantren dan komunitas.
Kerjasama ini diharapkan dapat memudahkan pondok pesantren di tengah era digitalisasi saat ini, agar semakin maju dan berkembang, serta terkoneksi antara satu dengan yang lainnya.
Menurut Fadlullah, hal tersebut agar pesantren yang telah terdigitalisasi sebagai bagian dari masyarakat dan melalui pendekatan digital dapat memperluas dakwah, serta meningkatkan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.
Selain itu, juga sebagai bentuk promosi kehidupan keberagamaan Indonesia yang ramah. Jaringan IDN merupakan salah satu platform sekolah digital tercepat di Indonesia.
Baca juga: Tergiur Pendapatan Besar, ASN Pengedar Sabu di Kalteng Ditangkap
Lebih dari 1.000 lembaga pendidikan (mencakup sekolah, universitas, madrasah, pesantren, PKBM, dan bimbel) di 18 provinsi telah memulai digitalisasi melalui Jaringan IDN sejak tahun 2018.
Baca juga: Cabuli 2 Anak di Bawah Umur, Pria Paruh Baya di Kalteng Dibekuk Polisi
tulis komentar anda