PVMBG Ungkap Penyebab Gempa Bumi Malang, Simak Fakta-faktanya

Sabtu, 10 April 2021 - 22:51 WIB
PVMBG Ungkap Penyebab Gempa Bumi Malang, Simak Fakta-faktanya. Foto/Ist
BANDUNG - Gempa bumi berkekuatan magnitudo M6,1 mengguncang wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/4/2021) pukul 14.00 WIB.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa bumi terletak pada koordinat 112,48° BT dan 8,95° LS (90 km baratdaya Kab. Malang, Jawa Timur), pada kedalaman 25 km.

GeoForschungsZentrum (GFZ) Jerman melalui GEOFON program menginformasikan bahwa gempa bumi berpusat di koordinat 112,49° BT dan 8,86° LS dengan magnitudo M6,0 dan kedalaman 87 km.

The United States Geological Survey, Amerika Serikat melaporkan bahwa pusat gempa bumi berada pada koordinat 112,519° BT dan 8,562° LS, pada kedalaman 82,3 km, dengan magnitudo M6,0.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Andiani menjelaskan, nerdasarkan tatanan tektoniknya, Pulau Jawa dipengaruhi oleh zona penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di sebelah selatan yang juga memberikan kontribusi tektonik berupa keberadaan sesar-sesar aktif di daratan.



Menurutnya, pusat gempa bumi berada di Samudera Indonesia di selatan wilayah Jawa Timur. Daerah yang berdekatan dengan pusat gempa bumi, yaitu bagian selatan Jawa Timur yang tersusun atas batuan berumur Tersier terdiri dari batuan sedimen, batuan karbonat dan batuan vulkanik, serta batuan vulkanik dan sedimen berumur Kuarter.

"Getaran gempa bumi terasa lebih kuat pada batuan muda (Kuarter) yang bersifat urai dan tidak terkompaksi dan memperkuat efek guncangan gempa bumi," kata Andiani dalam keterangan resminya, Sabtu (10/4/2021).

Andiani pun mengungkapkan penyebab gempa bumi tersebut. Menurutnya, berdasarkan lokasi pusat gempa bumi dan kedalamannya, sumber gempa bumi berada pada Lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempeng Eurasia.

"Gempa bumi yang terjadi disebut juga gempa bumi (ntraslab)," sebutnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More