Advokasi Masyarakat, RS Terapung Ksatria Airlangga Beri Layanan Dokter Gigi di Kepulauan
Minggu, 21 Maret 2021 - 12:41 WIB
SURABAYA - Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) mulai membuka fasilitas layanan kesehatan gigi untuk masyarakat kepulauan di Indonesia. Layanan itu mulai dilaksanakan setelah adanya nota kesepahaman bersama dengan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga.
Baca juga: Bantu Korban Gempa, Rumah Sakit Terapung TNI AL Tiba Mamuju
Dekan FKG Unair, Dr Agung Sosiawan menuturkan, RSTKA telah memberikan banyak kontribusi layanan kesehatan kepada masyarakat di kepulauan. Berdasar pengalaman selama ini, secara teknis ada wilayah-wilayah kepulauan yang juga belum tersentuh layanan kesehatan gigi dan mulut.
Baca juga: Tiba di Majene, RS Terapung Ksatria Airlangga Langsung Operasi 7 Korban Gempa
"Kami menindaklanjuti itu dengan bekerja sama. Bukan hanya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, lebih dari itu, juga bagian dari pembelajaran dan research," kata Agung, Minggu (21/3/2021).
Ia melanjutkan, pihaknya bakal menyambungkan program tersebut ke dalam sistem pendidikan, kurikulum dengan bobot nilai tertentu di FKG. Terutama dalam upaya memperkuat tri dharma perguruan tinggi dan program Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar.
"Ini adalah kesempatan bagi kami untuk mengimplementasikan kampus merdeka dan merdeka belajar," ucapnya.
Dengan kerja sama itu, FKG nantinya dapat menempatkan stase mahasiswa spesialis untuk mengadvokasi masyarakat dalam konteks kesehatan gigi dan mulut. Termasuk ditujukan untuk mahasiswa yang berkaitan dengan pengabdian kepada masyarakat melalui PKL.
"Diharapkan kerja sama ini kian dapat memberikan kontribusi yang lebih besar untuk masyarakat dan untuk bangsa. Khususnya dalam pelayanan kesehatan untuk masyarakat kepualauan," jelasnya.
Baca juga: Bantu Korban Gempa, Rumah Sakit Terapung TNI AL Tiba Mamuju
Dekan FKG Unair, Dr Agung Sosiawan menuturkan, RSTKA telah memberikan banyak kontribusi layanan kesehatan kepada masyarakat di kepulauan. Berdasar pengalaman selama ini, secara teknis ada wilayah-wilayah kepulauan yang juga belum tersentuh layanan kesehatan gigi dan mulut.
Baca juga: Tiba di Majene, RS Terapung Ksatria Airlangga Langsung Operasi 7 Korban Gempa
"Kami menindaklanjuti itu dengan bekerja sama. Bukan hanya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, lebih dari itu, juga bagian dari pembelajaran dan research," kata Agung, Minggu (21/3/2021).
Ia melanjutkan, pihaknya bakal menyambungkan program tersebut ke dalam sistem pendidikan, kurikulum dengan bobot nilai tertentu di FKG. Terutama dalam upaya memperkuat tri dharma perguruan tinggi dan program Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar.
"Ini adalah kesempatan bagi kami untuk mengimplementasikan kampus merdeka dan merdeka belajar," ucapnya.
Dengan kerja sama itu, FKG nantinya dapat menempatkan stase mahasiswa spesialis untuk mengadvokasi masyarakat dalam konteks kesehatan gigi dan mulut. Termasuk ditujukan untuk mahasiswa yang berkaitan dengan pengabdian kepada masyarakat melalui PKL.
"Diharapkan kerja sama ini kian dapat memberikan kontribusi yang lebih besar untuk masyarakat dan untuk bangsa. Khususnya dalam pelayanan kesehatan untuk masyarakat kepualauan," jelasnya.
tulis komentar anda