Gubernur Khofifah Berharap TPA Jabon Mampu Hasilkan Produk Hilir yang Variatif
Kamis, 18 Maret 2021 - 14:06 WIB
SIDOARJO - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa berharap Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jabon di Sidoarjo mampu mengembangkan modernisasi pengolahan sampah.
Ini penting, karena modernisasi tersebut bisa memberikan multiplier effect yang menghasilkan pendapatan baru bagi masyarakat setempat. “Yang dibutuhkan saat ini adalah modernisasi pengolahan sampah untuk menghasilkan end product yang variatif. Dan harapannya ini bisa menghasilkan sumber income baru bagi masyarakat di Sidoarjo,” kata Khofifah, Kamis (18/3/2021).
Menurutnya, modernisasi pengolahan sampah salah satunya bisa dilakukan dengan mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Jika ada pengembangan PLTSa, maka nantinya akan ada energi yang bisa dihasilkan dari PLTSa tersebut. Sehingga nantinya power plant mungkin bisa dibuat di TPA Jabon.
Baca juga: Diduga Bocorkan Putusan Sebelum Sidang, Hakim PN Gresik Dilaporkan ke Komisi Yudisial
“Kemungkinan dua tahun ke depan bisa dipakai PLTSa. Kalau nanti ada PLTSa di sini, bisa mengurangi penggunaan landfill di sini,” jelas orang nomor satu di Jatim ini.
Selain PLTSa, lanjut Khofifah, modernisasi pengolahan sampah juga bisa dilakukan untuk menghilangkan aroma sampah. Sehingga end product TPA ini tidak beraroma. Dengan demikian TPA Jabon nantinya bisa dijadikan wisata edukatif untuk anak-anak di Kabupaten Sidoarjo dan sekitarnya.
“Melalui wisata edukatif ini bisa mengajak mereka mengenal pola hidup bersih dan sehat. Sehingga mereka terkonfirmasi ada modernisasi teknologi pengolahan sampah. Sampah yang tidak beraroma itu akan menjadi hal baru yang bisa diperkenalkan kepada masyarakat terutama anak-anak dan siswa,” imbuhnya..
Selain itu, Khofifah juga mengapresiasi, ruang composting yang dimiliki TPA Jabon. Melalui ruang composting ini diharapkan menghasilkan kompos yang kemudian bisa diolah menjadi pupuk organik. Sehingga pupuk organik ini bisa digunakan untuk sektor pertanian di Kabupaten Sidoarjo dan sekitarnya.
Baca juga: Puluhan Warga Blitar Terjangkit TBC dan Ratusan Suspect
Ini penting, karena modernisasi tersebut bisa memberikan multiplier effect yang menghasilkan pendapatan baru bagi masyarakat setempat. “Yang dibutuhkan saat ini adalah modernisasi pengolahan sampah untuk menghasilkan end product yang variatif. Dan harapannya ini bisa menghasilkan sumber income baru bagi masyarakat di Sidoarjo,” kata Khofifah, Kamis (18/3/2021).
Menurutnya, modernisasi pengolahan sampah salah satunya bisa dilakukan dengan mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Jika ada pengembangan PLTSa, maka nantinya akan ada energi yang bisa dihasilkan dari PLTSa tersebut. Sehingga nantinya power plant mungkin bisa dibuat di TPA Jabon.
Baca juga: Diduga Bocorkan Putusan Sebelum Sidang, Hakim PN Gresik Dilaporkan ke Komisi Yudisial
“Kemungkinan dua tahun ke depan bisa dipakai PLTSa. Kalau nanti ada PLTSa di sini, bisa mengurangi penggunaan landfill di sini,” jelas orang nomor satu di Jatim ini.
Selain PLTSa, lanjut Khofifah, modernisasi pengolahan sampah juga bisa dilakukan untuk menghilangkan aroma sampah. Sehingga end product TPA ini tidak beraroma. Dengan demikian TPA Jabon nantinya bisa dijadikan wisata edukatif untuk anak-anak di Kabupaten Sidoarjo dan sekitarnya.
“Melalui wisata edukatif ini bisa mengajak mereka mengenal pola hidup bersih dan sehat. Sehingga mereka terkonfirmasi ada modernisasi teknologi pengolahan sampah. Sampah yang tidak beraroma itu akan menjadi hal baru yang bisa diperkenalkan kepada masyarakat terutama anak-anak dan siswa,” imbuhnya..
Selain itu, Khofifah juga mengapresiasi, ruang composting yang dimiliki TPA Jabon. Melalui ruang composting ini diharapkan menghasilkan kompos yang kemudian bisa diolah menjadi pupuk organik. Sehingga pupuk organik ini bisa digunakan untuk sektor pertanian di Kabupaten Sidoarjo dan sekitarnya.
Baca juga: Puluhan Warga Blitar Terjangkit TBC dan Ratusan Suspect
tulis komentar anda