OJK Prediksi Kinerja Bisnis Asuransi di Jawa Timur Tahun Ini Tumbuh Positif
Jum'at, 05 Maret 2021 - 08:08 WIB
SURABAYA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional (KR) 4 Jawa Timur (Jatim) memperkirakan kinerja asuransi tahun ini akan tumbuh positif seiring dengan mulai bergeraknya aktivitas ekonomi.
"Jika melihat kondisi capaian nasional di awal tahun ini sudah tampak positif, meskipun saat ini masih dalam pandemi. Maka kami optimistis kinerja asuransi sampai akhir tahun ini akan tumbuh lebih tinggi dari capaian 2020,” kata Direktur Pengawasan LJK OJK KR 4 Mulyanto, Juamt (5/3/2021).
Dia mengakui bahwa, kinerja premi asuransi baik umum maupun jiwa pada 2020 mengalami kontraksi termasuk di wilayah Jatim yang mengalami penurunan sebesar -17,8 persen.
“Kita harus mengakui bahwa aktivitas ekonomi mempengaruhi naik turunnya premi asuransi. Dan memang kegiatan ekonomi setahun terakhir ini turun akibat pandemi dan ini mempengaruhi premi yang dibayarkan masyarakat,” imbuhnya.
Meski begitu, kata Mulyanto, tahun ini bisnis asuransi masih memiliki prospek yang lebih baik dari tahun lalu.
Berkaca pada kinerja awal tahun, yakni Januari 2021, secara nasional premi asuransi jiwa dan umum mencatat pertumbuhan positif yakni mencapai Rp30,35 triliun, atau naik dibandingkan dengan Januari 2020 yang hanya Rp26,17 triliun.
"Bisnis asuransi masih menjanjikan karena setiap aktivitas manusia membutuhkan perlindungan dan proteksi," terangnya.
Berdasarkan data OJK KR 4 Jatim hingga Februari 2021, tercatat jumlah perusahaan asuransi di Jatim mencapai 510 perusahaan termasuk perusahaan cabang.
Dari jumlah itu sebanyak 336 merupakan asuransi jiwa, dan sebanyak 168 merupakan asuransi umum, serta 6 perusahaan asuransi wajib.
"Jika melihat kondisi capaian nasional di awal tahun ini sudah tampak positif, meskipun saat ini masih dalam pandemi. Maka kami optimistis kinerja asuransi sampai akhir tahun ini akan tumbuh lebih tinggi dari capaian 2020,” kata Direktur Pengawasan LJK OJK KR 4 Mulyanto, Juamt (5/3/2021).
Dia mengakui bahwa, kinerja premi asuransi baik umum maupun jiwa pada 2020 mengalami kontraksi termasuk di wilayah Jatim yang mengalami penurunan sebesar -17,8 persen.
“Kita harus mengakui bahwa aktivitas ekonomi mempengaruhi naik turunnya premi asuransi. Dan memang kegiatan ekonomi setahun terakhir ini turun akibat pandemi dan ini mempengaruhi premi yang dibayarkan masyarakat,” imbuhnya.
Meski begitu, kata Mulyanto, tahun ini bisnis asuransi masih memiliki prospek yang lebih baik dari tahun lalu.
Berkaca pada kinerja awal tahun, yakni Januari 2021, secara nasional premi asuransi jiwa dan umum mencatat pertumbuhan positif yakni mencapai Rp30,35 triliun, atau naik dibandingkan dengan Januari 2020 yang hanya Rp26,17 triliun.
"Bisnis asuransi masih menjanjikan karena setiap aktivitas manusia membutuhkan perlindungan dan proteksi," terangnya.
Berdasarkan data OJK KR 4 Jatim hingga Februari 2021, tercatat jumlah perusahaan asuransi di Jatim mencapai 510 perusahaan termasuk perusahaan cabang.
Dari jumlah itu sebanyak 336 merupakan asuransi jiwa, dan sebanyak 168 merupakan asuransi umum, serta 6 perusahaan asuransi wajib.
tulis komentar anda