Kena Jurus Maut Kepsek, Siswi SMK di Surabaya Ini Klepek-klepek

Jum'at, 05 Maret 2021 - 07:15 WIB
ARN siswi SMK di Surabaya yang diduga dicabuli kepsek saat mendatangi kantor polisi melaporkan kepsek yang diduga melakukan pencabulan terhadap siswinya. Foto: SINDONews/Ali Masduki
SURABAYA - Dugaan pencabulan yang dilakukan seorang kepala sekolah (Kepsek) SMK Swasta di kawasan Jalan Kedung Anyar Kota Surabaya , AF kepada siswinya, ARN (19) kini telah sampai di meja polisi.

Sebelumnya, ARN yang sudah terkena jurus maut sang Kepsek, seolah ‘klepak-klepak’ tak berdaya dengan perlakuan baik AF. Siswi ini mengaku, sejak awal dia tidak memiliki prasangka buruk terhadap AF. Mengingat AF merupakan guru dan kepala sekolah yang dihormati banyak orang.



Namun tak disangka, ternyata AF tega mempermainkan bagian tubuh sensitif siswinya itu saat sekolah dalam keadaan kosong. ARN bahkan mengaku, sudah dekat dengan AF layaknya siswa dan guru, sebelum pencabulan terjadi.

Dia juga sempat diajak jalan-jalan di salah satu mall Surabaya untuk sekedar membeli Richeese. Karena saking akrabnya, ARN bergurau pada AF bahwa dirinya ingin beli boneka. Tak disangka, ternyata AF mengabulkan keinginan ARN, saat itulah dia makin ‘klepak-klepak’.

“Waktu di mall saya dibelikan boneka, tas, topi dan handset. Sebelumnya saya memang pernah cerita saya pengen boneka, tapi harganya mahal. Tapi pikiran saya cuma bercanda, ya masak kepala sekolah mau belikan. Ternyata waktu di mall dibelikan," ungkapnya.



Rayuan AF terhadap ARN tidak berhenti di situ. ARN dijanjikan akan dibantu pembayaran SPP dari uang pribadi AF. Tapi bantuan SPP yang dijanjikan itu belum juga muncul sampai sekarang. Pascakejadian di ruang kepsek, ARN mengaku trauma. Setiap melihat wajah kepseknya timbul rasa takut, sehingga dia memutuskan untuk tidak kembali ke sekolah.

“Sejak saat itu saya gak sekolah, takut melihat wajah kepala sekolah. Sejak saat itu juga saya gak pernah balas pesan singkat. Teleponnya juga gak saya angkat. Tapi dia sempat mendatangi rumah saya sekitar 4 kali. Alasannya karena saya gak pernah balas pesan singkat dan tidak pernah ke sekolah," paparnya.

Meski sudah melakukan perilaku tidak senonoh ke ARN, AF ternyata tidak memberikan ancaman serius. Kata ARN, Kepseknya hanya berpesan agar tidak bercerita pada siapa pun termasuk guru di sekolah. “Tidak pernah ada ancaman serius, tapi tidak boleh bilang ke siapa pun termasuk guru-gurupun tidak boleh tahu," ucapnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content