Mutasi Virus Corona B117, Gubernur Khofifah Minta Masyarakat Jatim Tenang dan Waspada
Kamis, 04 Maret 2021 - 17:24 WIB
SURABAYA - Wakil Menteri Kesehatan (Menkes), Dante Saksono Harbuwono pada Selasa (2/3/2021) mengumumkan penemuan mutasi virus Corona B117 UK di Indonesia melalui kanal YouTube Kemenristek/BRIN.
Penemuan itu, didapatkan dari hasil sequencing sampel diantaranya dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Daerah Istimewa Yogyakarta juga dari Jawa Timur (Jatim). Lebih lanjut diketahui mutasi virus tersebut ditemukan di Karawang, dari pasien yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.
Baca juga: Warkop Plus Esek-esek di Gresik Digerebek, Empat Wanita Pemuas Diamankan
Dengan ditemukannya mutasi tersebut, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat tetap tenang dan tidak panik. Namun pada saat yang sama juga harus semakin meningkatkan kewaspadaan karena virus jenis baru terbukti lebih menular 70% dibandingkan virus yang ada sekarang. “Sampai saat ini belum ditemukan mutasi B117 UK di Jatim,” kata Khofifah di sela kunjungan kerjanya di Ponorogo, Kamis (4/3/2021).
Orang nomor satu di Jatim itu menyatakan, Pemprov Jatim akan berkoordinasi dengan laboratorium yang bisa melakukan sequencing untuk selalu mengirimkan sampel. Sequencing merupakan proses mengurutkan RNA Virus untuk mengetahui susunan aslinya. “Sehingga, bila ada mutasi di Jatim, akan bisa segera dideteksi dan disampaikan ke masyarakat,” terangnya.
Menurut para ahli, lanjut dia, mutasi ini bisa dideteksi oleh alat PCR yang saat ini dimiliki oleh laboratorium PCR di Indonesia dan di Jatim. Selain itu, Mutasi virus B117 juga tidak mengurangi efektifitas vaksin. Sehingga tidak mengganggu program vaksinasi yang sudah berjalan.
Baca juga: Sertijab Bupati Blitar, Gubernur Jatim Khofifah Ingin Temui Bocah Tuna Netra Ini
"Yang sudah terjadwal untuk vaksin bisa dilanjutkan proses vaksinnya. Selain itu, terus patuhi protokol kesehatan supaya virus ini tidak menulari kita," tandas orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.
Meski demikian, Khofifah mengakui, berdasarkan informasi tim Satgas COVID-19 di Jatim, masih ada keterbatasan untuk deteksi mutasi B117 UK. Ini dikarenakan alat sequencing yang masih terbatas.
Ke depannya Pemprov Jatim akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Sekaligus dengan tim Pengawasan Mutasi Genetik atau Genomic Surveillance dari Kemenkes untuk terus mengirimkan sampel. “Sehingga mutasi virus Corona bisa dideteksi lebih cepat,” pungkas Khofifah.
Penemuan itu, didapatkan dari hasil sequencing sampel diantaranya dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Daerah Istimewa Yogyakarta juga dari Jawa Timur (Jatim). Lebih lanjut diketahui mutasi virus tersebut ditemukan di Karawang, dari pasien yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.
Baca juga: Warkop Plus Esek-esek di Gresik Digerebek, Empat Wanita Pemuas Diamankan
Dengan ditemukannya mutasi tersebut, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat tetap tenang dan tidak panik. Namun pada saat yang sama juga harus semakin meningkatkan kewaspadaan karena virus jenis baru terbukti lebih menular 70% dibandingkan virus yang ada sekarang. “Sampai saat ini belum ditemukan mutasi B117 UK di Jatim,” kata Khofifah di sela kunjungan kerjanya di Ponorogo, Kamis (4/3/2021).
Orang nomor satu di Jatim itu menyatakan, Pemprov Jatim akan berkoordinasi dengan laboratorium yang bisa melakukan sequencing untuk selalu mengirimkan sampel. Sequencing merupakan proses mengurutkan RNA Virus untuk mengetahui susunan aslinya. “Sehingga, bila ada mutasi di Jatim, akan bisa segera dideteksi dan disampaikan ke masyarakat,” terangnya.
Menurut para ahli, lanjut dia, mutasi ini bisa dideteksi oleh alat PCR yang saat ini dimiliki oleh laboratorium PCR di Indonesia dan di Jatim. Selain itu, Mutasi virus B117 juga tidak mengurangi efektifitas vaksin. Sehingga tidak mengganggu program vaksinasi yang sudah berjalan.
Baca juga: Sertijab Bupati Blitar, Gubernur Jatim Khofifah Ingin Temui Bocah Tuna Netra Ini
"Yang sudah terjadwal untuk vaksin bisa dilanjutkan proses vaksinnya. Selain itu, terus patuhi protokol kesehatan supaya virus ini tidak menulari kita," tandas orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.
Meski demikian, Khofifah mengakui, berdasarkan informasi tim Satgas COVID-19 di Jatim, masih ada keterbatasan untuk deteksi mutasi B117 UK. Ini dikarenakan alat sequencing yang masih terbatas.
Ke depannya Pemprov Jatim akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Sekaligus dengan tim Pengawasan Mutasi Genetik atau Genomic Surveillance dari Kemenkes untuk terus mengirimkan sampel. “Sehingga mutasi virus Corona bisa dideteksi lebih cepat,” pungkas Khofifah.
(msd)
tulis komentar anda