Pembangunan Kanal PT OSS Hancurkan Mata Pencaharian Petambak Ikan
Senin, 18 Mei 2020 - 14:25 WIB
KONAWE - Proyek pembangunan pabrik Stenliss PT Obsidian Stainlies Stell (OSS) di wilayah Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe , Sulawesi Tenggara, merusak pencaharian warga sekitar.
Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh proyek tersebut, hilangnya mata pencaharian para petambak ikan di Desa Tani Indah, akibat pembangunan kanal yang menutup satu-satunya pintu saluran air yang mengaliri area tambak.
Asri, pemilik tambak mengatakan, ia bersama warga lainnya mengalami kerugian besar, karena selama kurang lebih 7 bulan berjalan mereka tak bisa lagi merasakan hasil produksi akibat dampak yang ditimbulkan oleh pembangunan kanal untuk proyek Stenliss PT OSS.
"Pembangunan kanal itu menutup satu-satunya pintu saluran air yang sering mengaliri tambak warga. Akibatnya sudah dua kali mereka tak bisa panen," ujarnya, Senin 18 Mei 2020.
Dikatakan, jika hujan turun air meluap dan membanjiri tambak mereka. Hal ini di karenakan saluran air yang juga berfungsi sebagai pembuangan ketika debit air meningkat sudah tertutup.
"Musim penghujan ini, air meluap dan membanjiri tambak mereka. Sebab, pintu saluran tempat keluar masuknya air sudah tertutup," ucap Asri.
Dirinya mengaku, ia bersama warga lainnya telah beberapa kali menyampaikan kondisi tersebut kepada pihak perusahaan, namun hingga kini belum ada tindakan dari PT OSS.
"Sampai saat ini keluhan kami tidak ditanggapi oleh perusahan. Makanya kami meminta pendampingan kepada LSM LIRA untuk mengawal persoalan yang kami hadapi," tandasnya.
Sementara itu, Bupati DPD LSM Lira Konawe Aswan menjelaskan, bahwa warga sekitar sebenarnya sangat mendukung adanya pembangunan pabrik tersebut, karena dapat membuka lapangan pekerjaan bagi mereka. Akan tetapi yang terjadi justru membawa dampak negatif bagi masyarakat khususnya bagi petani tambak ikan.
Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh proyek tersebut, hilangnya mata pencaharian para petambak ikan di Desa Tani Indah, akibat pembangunan kanal yang menutup satu-satunya pintu saluran air yang mengaliri area tambak.
Asri, pemilik tambak mengatakan, ia bersama warga lainnya mengalami kerugian besar, karena selama kurang lebih 7 bulan berjalan mereka tak bisa lagi merasakan hasil produksi akibat dampak yang ditimbulkan oleh pembangunan kanal untuk proyek Stenliss PT OSS.
"Pembangunan kanal itu menutup satu-satunya pintu saluran air yang sering mengaliri tambak warga. Akibatnya sudah dua kali mereka tak bisa panen," ujarnya, Senin 18 Mei 2020.
Dikatakan, jika hujan turun air meluap dan membanjiri tambak mereka. Hal ini di karenakan saluran air yang juga berfungsi sebagai pembuangan ketika debit air meningkat sudah tertutup.
"Musim penghujan ini, air meluap dan membanjiri tambak mereka. Sebab, pintu saluran tempat keluar masuknya air sudah tertutup," ucap Asri.
Dirinya mengaku, ia bersama warga lainnya telah beberapa kali menyampaikan kondisi tersebut kepada pihak perusahaan, namun hingga kini belum ada tindakan dari PT OSS.
"Sampai saat ini keluhan kami tidak ditanggapi oleh perusahan. Makanya kami meminta pendampingan kepada LSM LIRA untuk mengawal persoalan yang kami hadapi," tandasnya.
Sementara itu, Bupati DPD LSM Lira Konawe Aswan menjelaskan, bahwa warga sekitar sebenarnya sangat mendukung adanya pembangunan pabrik tersebut, karena dapat membuka lapangan pekerjaan bagi mereka. Akan tetapi yang terjadi justru membawa dampak negatif bagi masyarakat khususnya bagi petani tambak ikan.
tulis komentar anda