Penembak Misterius Hantui Warga Sorong Papua Barat
Senin, 18 Mei 2020 - 03:25 WIB
SORONG - Penembakan misterius menghantui warga Kota Sorong, Papua Barat. Seorang pemuda Sorong ditembak oleh seseorang pada Sabtu(16/5/2020) dini hari waktu setempat, hingga mengalami luka serius.
Kejadian penembakan tersebut terjadi di sekitar Jalan Frans Kaisiepo, Kompleks Kilometer Tujuh Gunung, Kelurahan Malaingkedi, Kota Sorong, Papua Barat, tak jauh dari rumah korban.
Pemuda yang merupakan warga asli Papua itu bernama Yohanis Marar (22) yang saat ini tengah dirawat di Rumah Sakit Sele Be Solu, Kota Sorong, setelah menjalani operasi pengangkatan proyektil yang bersarang di tubuhnya oleh tim medis rumah sakit.
Kepada wartawan, Yohanis Marar mengatakan penembakan tersebut terjadi pada Sabtu dinihari sekitar pukul 02.00 waktu setempat. Sebelum kejadian, dia bersama dua rekannya sedang nongkrong di rumahnya sambil membakar kayu untuk menghangatkan tubuh mereka.
Namun karena kehabisan rokok, Yohanis dan dua rekannya menuju sebuah warung yang tidak jauh dari rumahnya. Saat sampai di warung yang dituju ternyara telah tutup. Akhirnya Yohanis dan kedua rekannya kembali ke rumah.
Saat perjalanan menuju rumah, sebuah mobil datang dari arah berlawan mendekati mereka. Lalu tiba-tiba seseorang dari dalam mobil mengeluarkan senjata dan langsung melakukan penembakan ke arah mereka. Orang tersebut melakukan penembakan sebanyak dua kali, dimana pada tembakan kedua mengenai diri Yohanis.
"Saat tembakan pertama kami berlari ke arah rumah, namun terdengar lagi tembakan kedua dan saat itu saya dalam posisi di belakang kedua kawan saya. Lalu terdengar lagi tembakan kedua, dan disitulah saya rasa seperti kena tembak, dan saya lihat ternyata betul, saya tertembak pada bagian belakang. Peluru tidak tembus namun bersarang dalam tubuh saya. Saya merasa kesakitan dan terlihat keluar darah dari tubuh saya," ujar Yohanis kepada wartawan di RS Sele Be Solu, Minggu (17/5/2020).
Saat kejadian, kata dia, ada seorang warga yang kebetulan keluar dari rumah dan melihat dirinya yang dalam kondisi kesakitan. Yohanis kemudian dibawa ke kantor polisi terdekat untuk melaporkan kejadian itu, dan selanjutnya dilarikan ke rumah sakit oleh petugas kepolisian.
"Pas kejadian saya sudah kesakitan, lalu ada kakak di kompleks saya yang kebetulan keluar rumah, lalu lihat kondisi saya terluka, kemudian menolong saya dan mengantar saya ke kantor polisi untuk melaporkan kejadian itu. Namun setelah di kantor polisi, sejumlah polisi kaget dan bergegas langsung mengantar saya ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan karena luka tembak di tubuh saya," terang Yohanis.
Kejadian penembakan tersebut terjadi di sekitar Jalan Frans Kaisiepo, Kompleks Kilometer Tujuh Gunung, Kelurahan Malaingkedi, Kota Sorong, Papua Barat, tak jauh dari rumah korban.
Pemuda yang merupakan warga asli Papua itu bernama Yohanis Marar (22) yang saat ini tengah dirawat di Rumah Sakit Sele Be Solu, Kota Sorong, setelah menjalani operasi pengangkatan proyektil yang bersarang di tubuhnya oleh tim medis rumah sakit.
Kepada wartawan, Yohanis Marar mengatakan penembakan tersebut terjadi pada Sabtu dinihari sekitar pukul 02.00 waktu setempat. Sebelum kejadian, dia bersama dua rekannya sedang nongkrong di rumahnya sambil membakar kayu untuk menghangatkan tubuh mereka.
Namun karena kehabisan rokok, Yohanis dan dua rekannya menuju sebuah warung yang tidak jauh dari rumahnya. Saat sampai di warung yang dituju ternyara telah tutup. Akhirnya Yohanis dan kedua rekannya kembali ke rumah.
Saat perjalanan menuju rumah, sebuah mobil datang dari arah berlawan mendekati mereka. Lalu tiba-tiba seseorang dari dalam mobil mengeluarkan senjata dan langsung melakukan penembakan ke arah mereka. Orang tersebut melakukan penembakan sebanyak dua kali, dimana pada tembakan kedua mengenai diri Yohanis.
"Saat tembakan pertama kami berlari ke arah rumah, namun terdengar lagi tembakan kedua dan saat itu saya dalam posisi di belakang kedua kawan saya. Lalu terdengar lagi tembakan kedua, dan disitulah saya rasa seperti kena tembak, dan saya lihat ternyata betul, saya tertembak pada bagian belakang. Peluru tidak tembus namun bersarang dalam tubuh saya. Saya merasa kesakitan dan terlihat keluar darah dari tubuh saya," ujar Yohanis kepada wartawan di RS Sele Be Solu, Minggu (17/5/2020).
Saat kejadian, kata dia, ada seorang warga yang kebetulan keluar dari rumah dan melihat dirinya yang dalam kondisi kesakitan. Yohanis kemudian dibawa ke kantor polisi terdekat untuk melaporkan kejadian itu, dan selanjutnya dilarikan ke rumah sakit oleh petugas kepolisian.
"Pas kejadian saya sudah kesakitan, lalu ada kakak di kompleks saya yang kebetulan keluar rumah, lalu lihat kondisi saya terluka, kemudian menolong saya dan mengantar saya ke kantor polisi untuk melaporkan kejadian itu. Namun setelah di kantor polisi, sejumlah polisi kaget dan bergegas langsung mengantar saya ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan karena luka tembak di tubuh saya," terang Yohanis.
tulis komentar anda