Disdik Sulsel Pertimbangkan Sekolah Tatap Muka Bagi Siswa XII SMA/SMK
Selasa, 16 Februari 2021 - 12:44 WIB
MAKASSAR - Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel mempertimbangkan pembukaan sekolah tatap muka secara bertahap yang dikhususkan bagi siswa kelas XII jenjang SMA/SMK.
Kepala Disdik Sulsel , Muhammad Jufri mengaku, rencana ini sudah disampaikan langsung ke Gubernur Sulsel . Usulan ini mempertimbangkan persiapan menghadapi ujian akhir sekolah (UAS).
"Kenapa ini dilakukan, karena beberapa bulan ke depan kan mereka (siswa kelas XII SMA/SMK) akan ujian akhir sekolah, dan persiapan mereka untuk mendaftar ke perguruan tinggi," tutur Jufri di kantor Gubernur Sulsel , Senin (16/2/2021).
Rencana ini juga berdasarkan evaluasi pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa pandemi. Dari pantauannya di sejumlah sekolah, pembelajaran dengan sistem daring dianggap memberatkan guru.
"Beberapa keluhan guru-guru kita, misalnya yang mengajar mata pelajaran yang memang sehari-harinya membutuhkan papan tulis. Misalnya, matematika, fisika, kimia, biologi. Khususnya fisika itukan kalau menjelaskan butuh menulis di papan tulis untuk menurunkan rumus," urai dia.
Atas kondisi itu, tenaga pendidik disebut sulit mentransfer ilmu kepada peserta didik di beberapa mata pelajaran tertentu tersebut. "Itu agak repot mereka mengajar dengan daring," lanjut Jufri.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memang telah meniadakan ujian nasional (UN) tahun ini. Kendati begitu, syarat penentu kelulusan dan pemeringkatan siswa ada pada UAS. Makanya, peserta didik perlu disiapkan sejak awal.
Kepala Disdik Sulsel , Muhammad Jufri mengaku, rencana ini sudah disampaikan langsung ke Gubernur Sulsel . Usulan ini mempertimbangkan persiapan menghadapi ujian akhir sekolah (UAS).
"Kenapa ini dilakukan, karena beberapa bulan ke depan kan mereka (siswa kelas XII SMA/SMK) akan ujian akhir sekolah, dan persiapan mereka untuk mendaftar ke perguruan tinggi," tutur Jufri di kantor Gubernur Sulsel , Senin (16/2/2021).
Rencana ini juga berdasarkan evaluasi pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa pandemi. Dari pantauannya di sejumlah sekolah, pembelajaran dengan sistem daring dianggap memberatkan guru.
"Beberapa keluhan guru-guru kita, misalnya yang mengajar mata pelajaran yang memang sehari-harinya membutuhkan papan tulis. Misalnya, matematika, fisika, kimia, biologi. Khususnya fisika itukan kalau menjelaskan butuh menulis di papan tulis untuk menurunkan rumus," urai dia.
Atas kondisi itu, tenaga pendidik disebut sulit mentransfer ilmu kepada peserta didik di beberapa mata pelajaran tertentu tersebut. "Itu agak repot mereka mengajar dengan daring," lanjut Jufri.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memang telah meniadakan ujian nasional (UN) tahun ini. Kendati begitu, syarat penentu kelulusan dan pemeringkatan siswa ada pada UAS. Makanya, peserta didik perlu disiapkan sejak awal.
tulis komentar anda