Banjir Semarang Rendam Obyek Vital, Menhub: Harus Ada Upaya Menyelesaikannya
Minggu, 07 Februari 2021 - 15:02 WIB
SEMARANG - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi didampingi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengecek Bandara Internasional Ahmad Yani dan Stasiun Tawang Kota Semarang, Minggu (7/2/2021). Pengecekan dilakukan usai dua tempat transportasi publik tersebut mengalami kendala operasional usai banjir menerjang Kota Semarang pada Sabtu (6/2/2021).
Sebelum peninjauan banjir , Budi Karya dan Ganjar bersama jajaran Kementerian Perhubungan, BBWS, PSDA termasuk Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryati Rahayu melakukan rapat terbatas di ruangan bandara. Rapat dilakukan untuk mendengarkan paparan GM Angkasa Pura terkait kronologis penutupan bandara tersebut.
Baca Juga: Terungkap! Ini Penyebab Banjir di Semarang
Usai rapat, Budi Karya dan Ganjar menyempatkan diri mengecek secara langsung landasan pacu menggunakan mobil khusus. Sayang pengecekan tak bisa berlangsung lama, karena hujan turun begitu deras.
Dari bandara, Budi Karya, Ganjar dan Hevearita kemudian meninjau Stasiun Tawang. Di tempat itu, ketiganya ngobrol begitu serius dengan pihak terkait tentang penanganan banjir di Kota Semarang .
"Saya ke sini karena mendengar banjir yang melanda obyek-obyek vital. Maka saya ingin melihat secara langsung agar tindakan yang diambil nantinya bisa kongkrit," kata Budi Karya.
Banjir dan rob di Semarang , kata Budi Karya dikarenakan cuaca ekstrem dan rob yang tinggi. Namun, kejadian ini dipastikan akan kembali terulang, sehingga harus ada upaya untuk menyelesaikannya.
"Di bandara kami minta Kementerian PUPR membangun dam (penampung air). Istilahnya itu Q100, yang bisa menahan banjir selama 100 tahun. Selain itu, pendangkalan sungai-sungai saya minta dikeruk dan pembuatan tanggul untuk rob juga sudah berjalan," ujarnya.
Baca Juga
Sebelum peninjauan banjir , Budi Karya dan Ganjar bersama jajaran Kementerian Perhubungan, BBWS, PSDA termasuk Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryati Rahayu melakukan rapat terbatas di ruangan bandara. Rapat dilakukan untuk mendengarkan paparan GM Angkasa Pura terkait kronologis penutupan bandara tersebut.
Baca Juga: Terungkap! Ini Penyebab Banjir di Semarang
Usai rapat, Budi Karya dan Ganjar menyempatkan diri mengecek secara langsung landasan pacu menggunakan mobil khusus. Sayang pengecekan tak bisa berlangsung lama, karena hujan turun begitu deras.
Dari bandara, Budi Karya, Ganjar dan Hevearita kemudian meninjau Stasiun Tawang. Di tempat itu, ketiganya ngobrol begitu serius dengan pihak terkait tentang penanganan banjir di Kota Semarang .
"Saya ke sini karena mendengar banjir yang melanda obyek-obyek vital. Maka saya ingin melihat secara langsung agar tindakan yang diambil nantinya bisa kongkrit," kata Budi Karya.
Baca Juga
Banjir dan rob di Semarang , kata Budi Karya dikarenakan cuaca ekstrem dan rob yang tinggi. Namun, kejadian ini dipastikan akan kembali terulang, sehingga harus ada upaya untuk menyelesaikannya.
"Di bandara kami minta Kementerian PUPR membangun dam (penampung air). Istilahnya itu Q100, yang bisa menahan banjir selama 100 tahun. Selain itu, pendangkalan sungai-sungai saya minta dikeruk dan pembuatan tanggul untuk rob juga sudah berjalan," ujarnya.
tulis komentar anda