Aneh, Pasien Positif Corona Tertular ODP yang Swabnya Belum Keluar
Jum'at, 17 April 2020 - 16:27 WIB
BLITAR - Seorang ODP (Orang dalam Pengawasan) Covid-19 disebut Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Corona Kabupaten Blitar sebagai "inang" (penular) satu orang pasien baru positif Covid-19. ODP tersebut beriwayat pernah ikut pelatihan haji di asrama haji Sukolilo Surabaya lalu.
Menurut Krisna Yekti, jubir Tim Gugus Tugas Kabupaten Blitar, sebelum dinyatakan positif pasien baru pernah berkontak erat dengan ODP kluster haji tersebut.
Namun anehnya Krisna juga mengakui jika hasil swab ODP yang terindikasi sebagai "penular" tersebut hingga kini belum keluar. "Belum (hasil swab ODP belum keluar), "kata Krisna Yekti menjawab Sindonews.com.
Pasien positif baru merupakan warga wilayah Kecamatan Wates. Perempuan berusia 38 tahun itu informasinya berprofesi sebagai dokter yang bertugas di puskesmas setempat. Lalu apa hubungannya dengan ODP kluster haji yang secara tidak langsung dianggap "penular"?
Krisna Yekti bercerita, ODP kluster haji itu juga warga Kecamatan Wates dan masih satu keluarga dengan pasien positif baru. Meski timbul gejala sakit yang mengarah, ODP tersebut sejak awal menolak diisolasi di rumah sakit.
Lelaki yang kabarnya bekerja dilingkungan Kemenag memilih melakukan isolasi mandiri serta rawat jalan dimana yang menangani dokter yang kemudian dinyatakan positif Covid-19 itu.
"Kluster haji (ODP) tersebut menolak dirujuk. Memilih dirawat, diobati dan isolasi mandiri. Terjadi kontak erat agak intens (Dengan pasien positif baru), "terang Krisna Yekti.
Diduga akibat kontak erat dengan ODP kluster haji tersebut, yang bersangkutan merasa tidak enak badan. Tenggorokannya juga sakit. Pada 4 April, yang bersangkutan kata Krisna Yekti memeriksakan diri ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar.
"Dilakukan rapid test hasilnya positif, "papar Krisna. Petugas menindaklanjuti dengan pengambilan swab. Hasilnya juga terkonfirmasi positif Covid-19 dan langsung diisolasi di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar.
Menurut Krisna Yekti, jubir Tim Gugus Tugas Kabupaten Blitar, sebelum dinyatakan positif pasien baru pernah berkontak erat dengan ODP kluster haji tersebut.
Namun anehnya Krisna juga mengakui jika hasil swab ODP yang terindikasi sebagai "penular" tersebut hingga kini belum keluar. "Belum (hasil swab ODP belum keluar), "kata Krisna Yekti menjawab Sindonews.com.
Pasien positif baru merupakan warga wilayah Kecamatan Wates. Perempuan berusia 38 tahun itu informasinya berprofesi sebagai dokter yang bertugas di puskesmas setempat. Lalu apa hubungannya dengan ODP kluster haji yang secara tidak langsung dianggap "penular"?
Krisna Yekti bercerita, ODP kluster haji itu juga warga Kecamatan Wates dan masih satu keluarga dengan pasien positif baru. Meski timbul gejala sakit yang mengarah, ODP tersebut sejak awal menolak diisolasi di rumah sakit.
Lelaki yang kabarnya bekerja dilingkungan Kemenag memilih melakukan isolasi mandiri serta rawat jalan dimana yang menangani dokter yang kemudian dinyatakan positif Covid-19 itu.
"Kluster haji (ODP) tersebut menolak dirujuk. Memilih dirawat, diobati dan isolasi mandiri. Terjadi kontak erat agak intens (Dengan pasien positif baru), "terang Krisna Yekti.
Diduga akibat kontak erat dengan ODP kluster haji tersebut, yang bersangkutan merasa tidak enak badan. Tenggorokannya juga sakit. Pada 4 April, yang bersangkutan kata Krisna Yekti memeriksakan diri ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar.
"Dilakukan rapid test hasilnya positif, "papar Krisna. Petugas menindaklanjuti dengan pengambilan swab. Hasilnya juga terkonfirmasi positif Covid-19 dan langsung diisolasi di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar.
tulis komentar anda