Luncuran Lava Pijar Gunung Merapi Kembali Meningkat
Senin, 25 Januari 2021 - 07:59 WIB
YOGYAKARTA - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi hingga kini masih fluktuatif. Salama enam jam dini hari hingga pagi ini, tercatat gunung yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah ini mengeluarkan lava pijar sebanyak 29 kali.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, aktivitas merapi memang masih tinggi. Pihaknya juga belum bisa memprediksi kapan erupsi akan berakhir. "Sudah 20 hari sejak erupsi pertama di 4 Januari lalu," terangnya di Yogyakarta Senin (25/1/2021).
Dijelaskannya, sejak pukul 00.00 WIB sampai dengan pukul 06.00 WIB pagi ini, Merapi masih terus mengeluarkan lava pijar. Selain itu juga asap terlibat hingga 300 meter diatas puncak kawah. "Guguran lava pijar tercatat 29 kali dengan jarak maksimum 800 meter menuju ke arah barat daya," ulasnya.
Diakuinya, sejak petang hari, Intensitas lava pijar juga mulai terlihat. Dari laporan sejak pukul 18.00 WIB sampai dengan pukul 24.00 WIB pada tanggal 24 januari diketahui terjadi luncuran lava pijar sebanyak 24 kali. Asap kawah juga terlihat dengan ketinggian 200 meter diatas permukaan kawah. "Status Merapi masih siaga atau level III," tandas Hanik. Baca: PGN Pastikan Tidak Ada Kebocoran Pipa Gas di Area SPBU Margomulyo yang Terbakar.
Dia berharap erupsi Merapi juga seperti yang terjadi saat ini. Masyarakat juga diminta tetap mengikuti petunjuk dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik di Sleman, Klaten, Magelang dan Boyolali yang memiliki wilayah di lereng Merapi. "Rekomendasi jarak aman adalah lebih dari 5 km dari puncak," lanjutnya.
Dari catatan BPPTKG, selama enam jam sejak pukul 00.00 WIB sampai dengan pukul 06.00 WIB pagi ini, tercatat terjadi 30 kali gempa guguran, 10 kalo gempa hembusan, dan 2 kali gempa fase banyak. Baca Juga: Usai Kirim Video Syur Dirinya ke Suami Orang, Gadis Ini Malah Ngaku Diperkosa.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, aktivitas merapi memang masih tinggi. Pihaknya juga belum bisa memprediksi kapan erupsi akan berakhir. "Sudah 20 hari sejak erupsi pertama di 4 Januari lalu," terangnya di Yogyakarta Senin (25/1/2021).
Dijelaskannya, sejak pukul 00.00 WIB sampai dengan pukul 06.00 WIB pagi ini, Merapi masih terus mengeluarkan lava pijar. Selain itu juga asap terlibat hingga 300 meter diatas puncak kawah. "Guguran lava pijar tercatat 29 kali dengan jarak maksimum 800 meter menuju ke arah barat daya," ulasnya.
Diakuinya, sejak petang hari, Intensitas lava pijar juga mulai terlihat. Dari laporan sejak pukul 18.00 WIB sampai dengan pukul 24.00 WIB pada tanggal 24 januari diketahui terjadi luncuran lava pijar sebanyak 24 kali. Asap kawah juga terlihat dengan ketinggian 200 meter diatas permukaan kawah. "Status Merapi masih siaga atau level III," tandas Hanik. Baca: PGN Pastikan Tidak Ada Kebocoran Pipa Gas di Area SPBU Margomulyo yang Terbakar.
Dia berharap erupsi Merapi juga seperti yang terjadi saat ini. Masyarakat juga diminta tetap mengikuti petunjuk dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik di Sleman, Klaten, Magelang dan Boyolali yang memiliki wilayah di lereng Merapi. "Rekomendasi jarak aman adalah lebih dari 5 km dari puncak," lanjutnya.
Dari catatan BPPTKG, selama enam jam sejak pukul 00.00 WIB sampai dengan pukul 06.00 WIB pagi ini, tercatat terjadi 30 kali gempa guguran, 10 kalo gempa hembusan, dan 2 kali gempa fase banyak. Baca Juga: Usai Kirim Video Syur Dirinya ke Suami Orang, Gadis Ini Malah Ngaku Diperkosa.
(nag)
tulis komentar anda