Ledakan Keras di Buleleng Bali Terekam Sensor Seismik BMKG
Minggu, 24 Januari 2021 - 14:35 WIB
JAKARTA - Suara dentuman keras mengejutkan sejumlah warga di Buleleng , Bali, Minggu (24/1/2021). Sejumlah warga melaporkan, suara dentuman yang diduga berasal dari ledakan itu terjadi sekitar pukul 10.27 WITA.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ), Daryono mengatakan, data tersebut terekam dalam sistem sensor seismik BMKG yang ada di Buleleng.
"Terkait ledakan yang terjadi di Buleleng Bali, alat kami sensor seismik BMKG mencatat anomali gelombang seismik sekitar Pukul 02.27.17 UTC (10.27.17 WITA),” ungkap Daryono melalui akun Twitter @DaryonoBMKG, Minggu (24/1/2021).
Namun begitu, Daryono mengatakan meskipun suara ledakan keras itu tercatat pada sensor seismik namun sinyal itu bukan dari gempa tektonik. “Dan kami meyakini bahwa fenomena ini bukan aktivitas gempa tektonik karena 2 sensor seismik lainnya yang lokasinya relatif dekat tidak mencatatnya,” katanya.
“Inilah catatan sensor seismik BMKG di Singaraja (SRBI) pada pukul 10.27 WITA. Sinyal tersebut bukan merupakan sinyal gempa tektonik. Sebagai tambahan informasi, sejak pukul 08.00 WITA s.d saat ini tidak ada event gempa di wilayah Bali,” ungkap Daryono.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ), Daryono mengatakan, data tersebut terekam dalam sistem sensor seismik BMKG yang ada di Buleleng.
"Terkait ledakan yang terjadi di Buleleng Bali, alat kami sensor seismik BMKG mencatat anomali gelombang seismik sekitar Pukul 02.27.17 UTC (10.27.17 WITA),” ungkap Daryono melalui akun Twitter @DaryonoBMKG, Minggu (24/1/2021).
Namun begitu, Daryono mengatakan meskipun suara ledakan keras itu tercatat pada sensor seismik namun sinyal itu bukan dari gempa tektonik. “Dan kami meyakini bahwa fenomena ini bukan aktivitas gempa tektonik karena 2 sensor seismik lainnya yang lokasinya relatif dekat tidak mencatatnya,” katanya.
“Inilah catatan sensor seismik BMKG di Singaraja (SRBI) pada pukul 10.27 WITA. Sinyal tersebut bukan merupakan sinyal gempa tektonik. Sebagai tambahan informasi, sejak pukul 08.00 WITA s.d saat ini tidak ada event gempa di wilayah Bali,” ungkap Daryono.
(shf)
tulis komentar anda