Pandemi Covid-19, Begini Nasib Satwa Taman Safari Prigen

Sabtu, 16 Mei 2020 - 02:30 WIB
Perawat satwa merawat koleksi satwa di Taman Safari Prigen. Foto/Ist
PASURUAN - Tak bisa dipungkiri, wabah Virus Corona atau Covid-19 telah memberi dampak yang cukup besar ke berbagai sektor. Termasuk salah satunya adalah Taman Safari Prigen, sebagai lembaga konservasi, edukasi dan rekreasi bagi masyarakat.

Hampir dua bulan Taman Safari Prigen ditutup sementara. Penutupan dilakukan karena Taman Safari Prigen ingin mengambil peran dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Selama itu pula, manajemen Taman Safari Prigen mengakui tak ada pemasukan dari penjualan tiket pengunjung seperti biasa.

General Manager Taman Safari Prigen dan Baobab Safari Resort, Diaz Yonadie, mengungkapkan, para keeper (perawat satwa), tim medis, dan kurator tetap bekerja disesuaikan dengan prosedur tanggap Covid-19.

Mereka diwajibkan mengenakan masker kain (yang dibuat sendiri oleh Taman Safari Prigen), dan menjaga kebersihan (mencuci tangan dengan sabun dan hand sanitizer) saat berada di lingkungan kerja. Pihaknya juga rutin menyemprotkan cairan disinfektan di area Taman Safari Prigen.

“Biaya perawatan dan pemeliharaan satwa Taman Safari Prigen selama penutupan sementara ini masih dapat ditanggung oleh manajemen Taman Safari Prigen,” katanya melalui siaran pers.



Bahkan, kata dia, di tengah adanya wabah Covid-19 ini, Taman Safari Prigen berhasil melakukan breeding (perkembangbiakan). Sehingga ada beberapa spesies satwa yang justru bertambah jumlahnya. Di antaranya adalah Jerapah dan Burung Kuau Raja.

“Di sisi lain, manajemen telah berkomitmen tidak melakukan PHK terhadap karyawan. Alih-alih PHK, manajemen justru memberlakukan sistem gilir kerja karyawan, untuk mencegah penyebaran COVID-19,” kata Diaz.

Kendati demikian, Taman Safari Prigen Bersama unit-unit TSI Group lainnya (Taman Safari Bogor, Bali Safari, Batang Dolphins Center) sangat terbuka dengan bantuan atau donasi dari seluruh lapisan masyarakat yang ingin membantu program konservasi satwa.

"Oleh karena itulah, kami mengadakan program #kitacintasatwa. Jadi, seluruh unit TSI Group memfasilitasi masyarakat yang ingin tetap berhubungan dengan satwa-satwa yang disayanginya dengan berdonasi sekaligus menjadi orang tua asuh satwa,"imbuhnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More