Dampak Covid-19, Mahasiswa Daerah di Jakarta Perlu Mendapat Perhatian

Jum'at, 15 Mei 2020 - 21:40 WIB
Bantuan sembako untuk warga terdampak Covid-19. (Foto/SINDOnews/Dok)
PAPUA - Anggota DPR Fraksi Gerindra dari Daerah Pemilihan (Dapil) Papua, Yan P. Mandenas. Yan P. Mandenas mengatakan sampai saat ini mahasiswa dari luar daerah, termasuk dari Papua yang kuliah di Jakarta belum mendapat bantuan terkait Covid-19.

“Sampai hari ini belum ada perhatian dari Pemerintah DKI Jakarta untuk membantu mahasiswa dari daerah yang kuliah di Jakarta,” kata Yan P. Mandenas dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/5/2020).

Menurutnya, kondisi itu membuat DPR dan Pemprov Papua berinisiaif membantu mahasiswa asal Papua yang kuliah di Jakarta.



“Agar adik-adik mahasiswa tetap bertahan di asrama, tetap bisa berkuliah secara online,” ujarnya. (BACA JUGA: Polri Diminta Usut Dugaan Jual Beli Surat Tugas Bagi Penumpang Pesawat)

Yan P. Mandenas malah membandingkan kebijakan Anies Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang peduli terhadap mahasiswa dari daerah lain.

“Kita berharap Jakarta dan pemerintah daerah lain juga melakukan hal yang sama di wilayah masing-masing seperti yang dilakukan Pak Ganjar Pranowo di Jawa Tengah. Pak Ganjar memperhatikan adik-adik di sana sehingga sampai hari ini tidak ada keluhan,” tuturnya.

Dia menegaskan dalam penanganan pandemi Covid-19, pemerintah daerah tidak boleh hanya fokus menangani warga yang ber-KTP setempat karena semua warga yang sedang berada di suatu daerah juga harus dibantu pemerintah daerah setempat.

“Kita lihat di Papua, masyarakat dari berbagai daerah ditangani oleh Pemerintah Papua dan kabupaten/kota. Sampai hari ini, di Papua tidak ada keluhan karena makan minum masih bisa ditangani oleh pemerintah, bantuan swasta, dan sumbangan dari anggota berbagai pihak lainnya yang masih terus mengalir baik itu masyarakat Papua maupun pendatang. Didistribusikan merata,” ujar dia.

Selain Yan P. Mandenas, kritikan terhadap Pemprov DKI juga datang dari Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI, William Aditya Sarana. Menurut dia, penyaluran bansos selama ini harus dievaluasi karena tidak tepat sasaran. (BACA JUGA: Politisi PDI Perjuangan Tak Setuju Iuran BPJS Kesehatan Naik)

“Yang harus dievaluasi tentunya datanya yang amburadul karena itu jadi gak tepat sasaran. Datanya bermasalah jadinya pembagian sembakonya tidak tepat dan terlambat,” kata William.

Sementara itu, dia mengapresiasi kebijakan Ganjar Pranowo yang ingin membantu warganya di Jakarta karena belum mendapat bantuan.

“Soal rencana Pak Ganjar mau nolong (warganya di) DKI saya kira bagus jika beliau mau bantu,” ujarnya.
(vit)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content