Petisi Tolak Galon Sekali Pakai Mendapat Dukungan Publik

Jum'at, 22 Januari 2021 - 07:34 WIB
Petisi Tolak Galon Sekali Pakai Mendapat Dukungan Publik. Foto/Ist
BOGOR - Kehadiran air kemasan galon sekali pakai baru-baru ini dianggap merupakan sebuah kemunduran di tengah upaya pengurangan sampah plastik di Indonesia.

Sebuah petisi penolakan terhadap produk air kemasan galon sekali di change.org terus mendapat dukungan publik. Sampai hari ini, Jumat (22/1/2021), sudah lebih dari 27.000 orang menandatangani petisi tersebut. (Baca juga: Aktivis Lingkungan Ingatkan Bahaya Mikroplastik Galon Sekali Pakai )

Upaya-upaya pengurangan sampah plastik seperti tolak sedotan dan peralatan makan sekali pakai serta dengan penerapan kantong plastik berbayar dan bahkan peniadaan kantong plastik di minimarket telah lebih dulu digencarkan. (Baca juga: Kurangi Sampah Plastik di Laut, Luhut Gandeng Australia )



Meski pada awal kampanye sempat menuai perdebatan, namun secara bertahan langkah-langkah tersbeut mulai diterima oleh masyakat.

Karena itu, saat sebuah merek air minum dalam kemasan (AMDK) mengeluarkan produk galon sekali pakai yang diklaim sebagai sebuah inovasi untuk menghadirkan air minum yang higienis ke tangah masyarakat, tak sedikit pihak yang menyayangkan. Sebab, langkah ini dipandang sebagai ketidak pedulian industri terhadap permasalahan yang saat ini dihadapi Indonesia.

Tak hanya LSM dan aktivis pegiat lingkungan yang keras bersuara, dua siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 6 Bekasi, Elhan dan Helfia pun berani beropini. Melalui platform Change.org, keduanya menggagas petisi “tolak galon sekali” pakai pada November 2020 lalu.

Terhitung per 18 Januari 2021, setidaknya sudah 27.000 partisipan telah menandatangani petisi ini.

“Ketika ada perusahaan yang membuat galon sekali pakai, ini merugikan dan justru tidak menghargai upaya pengurangan sampah,” ujar Elhan. Karena itu, dia menggagas petisi yang ditujukan kepada market leader produk galon sekali pakai tersebut.

Keberaniannya melawan industri tersebut, selain mendapat dukungan dari banyak pihak sekaligus menempatkan kedua remaja ini menjadi sasaran.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content