Diduga Selingkuh, Istri Polisi dan Babinsa TNI yang Ditembak Masih Sepupu
Jum'at, 15 Mei 2020 - 20:25 WIB
MAKASSAR - Fakta baru terungkap terkait insiden penembakan yang dilatarbelakangi dugaan perselingkuhan di Kabupaten Jeneponto, Sulsel. Kedua korban yakni istri polisi berinisial H (42) dan seorang Babinsa TNI, Serda Hsn (46) ternyata masih memiliki hubungan keluarga. Keduanya berstatus sepupu.
Kapendam XIV/Hasanuddin, Kolonel Inf Maskun Nafik, membenarkan adanya hubungan kekerabatan antara kedua korban yang ditembak oleh Bripka Her (47), suami dari H. Hanya saja, Maskun enggan berkomentar terkait dugaan perselingkuhan kedua korban yang ditengarai menjadi pangkal masalah.
"Korban ini masih saudara, kalau tidak salah sepupu. Makanya tadi saya klarifikasi. Saya nggak bisa mengatakan begitu (selingkuh) seperti itu," kata Maskun, Jumat (15/5/2020).
Insiden nahas itu sendiri terjadi di rumah Bripka Her di Jalan Sungai Kelara, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Kamis (14/5/2020) malam. Informasi yang dihimpun SINDOnews, Bripka Her menembak kedua korban karena naik pitam setelah mendapati istrinya dan anggota TNI sedang berhubungan badan.
Dalam kejadian tersebut, Serda Hsn mengalami luka tembak di bagian dada dan paha. Ia dilaporkan kritis dan kini menjalani perawatan di RS Pelamonia Makassar. Sedangkan istri pelaku yang juga menjadi korban mengalami luka tembak di bagian paha. H dirawat di RS Bhayangkara Makassar.
Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Ibrahim Tompo, menyampaikan oknum polisi penembak istri dan Babinsa TNI di Jeneponto sudah diamankan tidak lama setelah kejadian. Insiden itu sendiri diketahui terjadi Kamis (24/5/2020), sesaat setelah Bripka Her pulang ke rumahnya.
Bripka Her sendiri diketahui tercatat sebagai anggota Satuan Sabhara Polrestabes Makassar. "Oknum sudah diamankan oleh provost. Prosesnya tetap berjalan," tegasnya yang menyebut insiden itu tak berkaitan dengan institusi TNI-Polri, melainkan murni masalah pribadi.
Kapendam XIV/Hasanuddin, Kolonel Inf Maskun Nafik, membenarkan adanya hubungan kekerabatan antara kedua korban yang ditembak oleh Bripka Her (47), suami dari H. Hanya saja, Maskun enggan berkomentar terkait dugaan perselingkuhan kedua korban yang ditengarai menjadi pangkal masalah.
"Korban ini masih saudara, kalau tidak salah sepupu. Makanya tadi saya klarifikasi. Saya nggak bisa mengatakan begitu (selingkuh) seperti itu," kata Maskun, Jumat (15/5/2020).
Insiden nahas itu sendiri terjadi di rumah Bripka Her di Jalan Sungai Kelara, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Kamis (14/5/2020) malam. Informasi yang dihimpun SINDOnews, Bripka Her menembak kedua korban karena naik pitam setelah mendapati istrinya dan anggota TNI sedang berhubungan badan.
Dalam kejadian tersebut, Serda Hsn mengalami luka tembak di bagian dada dan paha. Ia dilaporkan kritis dan kini menjalani perawatan di RS Pelamonia Makassar. Sedangkan istri pelaku yang juga menjadi korban mengalami luka tembak di bagian paha. H dirawat di RS Bhayangkara Makassar.
Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Ibrahim Tompo, menyampaikan oknum polisi penembak istri dan Babinsa TNI di Jeneponto sudah diamankan tidak lama setelah kejadian. Insiden itu sendiri diketahui terjadi Kamis (24/5/2020), sesaat setelah Bripka Her pulang ke rumahnya.
Bripka Her sendiri diketahui tercatat sebagai anggota Satuan Sabhara Polrestabes Makassar. "Oknum sudah diamankan oleh provost. Prosesnya tetap berjalan," tegasnya yang menyebut insiden itu tak berkaitan dengan institusi TNI-Polri, melainkan murni masalah pribadi.
(tri)
tulis komentar anda