Siloam Hospitals Labuan Bajo Penuhi Layanan Destinasi Wisata Kesehatan 2021

Rabu, 20 Januari 2021 - 07:03 WIB
Siloam Hospitals Labuan Bajo Penuhi Layanan Destinasi Wisata Kesehatan 2021. Foto/Ist
LABUAN BAJO - Adanya pandemi COVID-19, tidak menyurutkan semangat manajemen Siloam Hospitals Labuan Bajo dalam penanganan layanan wisata kesehatan.

Hal tersebut dilakukan melalui sinergi bersama Pemerintah sejak November 2020 silam, termasuk mengadakan kerjasama bersama sejumlah stakeholder pariwisata. (Baca juga: Bupati Sleman Sri Purnomo Positif COVID-19, Padahal Sebelumnya Baru Divaksin )

"Sejak November 2020 lalu saat dilakukan Simulasi Protokol Kesehatan dan Keamanan dalam mengadakan destinasi wisata ke Labuan Bajo oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, kami berpartisipasi sebagai Pusat Rujukan Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes). Sejumlah area pendaftaran dan layanan rawat jalan, kami siapkan khusus disediakan bagi turis. Selain itu kami turut menyiagakan tim emergency dalam kasus gawat darurat bagi turis yang mengalami kecelakaan saat berwisata di Labuan Bajo," kata Direktur Siloam Hospitals Labuan Bajo Dr Hermas Irawan MM, di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (19/1/2021). (Baca juga: Kenali Ciri dan Gejala COVID-19 pada Pernapasan )



Menurut Hermas, kenyamanan dalam berwisata merupakan hal pokok yang diinginkan para turis. Termasuk kenyamanan dalam mendapatkan fasilitas kesehatan.

"Karena kami paham bahwa kenyamanan turis adalah yang utama. Contohnya adalah Siloam Hospitals Labuan Bajo menyiagakan layanan ambulance call out untuk setiap hotel yang membutuhkan termasuk layanan ambulance di udara hingga persiapan rujukan melalui pesawat komersial. Yakni yang ditujukan kepada jaringan rumah sakit Siloam lainnya di wilayah Indonesia Timur," ungkap Hermas.

Sebagai catatan dalam peningkatan layanan wisata kesehatan bagi turis mancanegara dan turis lokal, Siloam Hospitals Labuan Bajo merupakan satu satunya rumah sakit swasta di Nusa Tenggara Timur yang memiliki fasilitas layanan Hyperbaric Oxygen Chamber Therapy (HBOCT).

Selain ditujukan untuk penanganan penyakit dekompresi yang kerap dialami oleh para penyelam laut dalam, Hyperbaric Oxygen turut dimanfaatkan untuk mengobati berbagai indikasi klinis. Di antaranya bisa digunakan untuk penyembuhan luka tubuh seperti luka bakar dan luka terkait penyakit diabetes melitus serta pencangkokan kulit.

"Terapi ini sudah pernah kita lakukan di 2019 untuk 2 pasien dan hasilnya bagus. Untuk case akibat kecelakaan diving pada tahun 2019 kita sudah menangani hampir kurang lebih 40 pasien. Dan semuanya berhasil tertangani dengan baik," kata dia.

Tahun 2020 dimana pandemi COVID-19 ini mulai, kata dia, pelayanan hyperbaric hanya diperuntukan untuk emergency case saja, dengan pertimbangan menjaga penyebaran dan penularan COVID-19 agar tidak menularkan pasien yang akan di hyperbaric. "Karena terapi hyperbaric ini dilakukan dalam ruangan tertutup dan perputaran udara yang terbatas tidak ada akses dengan udara luar," pungkas Dr Hermas Irawan saat menanggapi layanan Hyperbaric Oyxgen Chamber Therapy bagi kebutuhan wisatawan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content