Ganjar Dicurhati Mahasiswa Luar Jawa, Kiriman Sembako Sering Telat
Jum'at, 17 April 2020 - 12:15 WIB
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo beberapa hari terakhir rajin mengunjungi asrama mahasiswa luar Jawa yang ada di Kota Semarang. Selain memastikan kondisi mereka sehat, kedatangan Ganjar juga untuk memberikan bantuan.
Sejumlah asrama yang telah dikunjungi adalah Papua, Aceh, Palembang, Lampung, Maluku, Kalimantan Barat dan Makassar. Pagi tadi, Jumat (17/4), pria berambut putih itu kembali berkeliling untuk mengunjungi asrama mahasiswa, diantaranya Nusa Tenggara Barat (NTB) di Jl Talang Sari, Parsadaan Mahasiswa Batak Semarang di Tembalang dan asrama pelajar asal Papua di Sambiroto.
Setiap berkunjung, Ganjar selalu menanyakan kondisi para perantau yang sedang menempuh pendidikan itu. Tak hanya itu, Ganjar juga menyempatkan diri mengecek dapur asrama dan melihat stok kebutuhan mereka.
Di Asrama Mahasiswa NTB misalnya, Ganjar bahkan sempat mengecek ember beras yang ada di dapur. Di dalam ember itu, Ganjar melihat hanya tinggal sedikit beras yang tersedia.
"Maaf pak, kondisinya kotor. Berasnya juga tinggal itu. Itu juga bantuan dari kampus," kata Junaidi, Ketua Mahasiswa NTB di Semarang, Jumat (17/4/2020).
Kepada Ganjar, Junaidi mengatakan bahwa covid-19 cukup berdampak bagi mahasiswa luar Jawa. Yang paling terasa menurutnya, kiriman dari kampung halaman saat ini sering terlambat.
"Kiriman sering telat pak, tapi mau bagaimana lagi karena kondisinya seperti ini. Kami semua mayoritas anak petani, uang saku biasanya hanya Rp300.000 perbulan," curhat Junaidi.
Curhatan yang sama juga didapat Ganjar dari puluhan mahasiswa yang tinggal di asrama mahasiswa Batak di Semarang. Kepada Ganjar, mereka juga mengatakan sering telat kiriman dari kampung halaman.
"Kami ada 20 orang yang tinggal disini. Semuanya sehat pak, tapi ya itu, kiriman dari rumah macet," kata Ketua mahasiswa Batak di Semarang, Chandra Pangabean.
Sejumlah asrama yang telah dikunjungi adalah Papua, Aceh, Palembang, Lampung, Maluku, Kalimantan Barat dan Makassar. Pagi tadi, Jumat (17/4), pria berambut putih itu kembali berkeliling untuk mengunjungi asrama mahasiswa, diantaranya Nusa Tenggara Barat (NTB) di Jl Talang Sari, Parsadaan Mahasiswa Batak Semarang di Tembalang dan asrama pelajar asal Papua di Sambiroto.
Setiap berkunjung, Ganjar selalu menanyakan kondisi para perantau yang sedang menempuh pendidikan itu. Tak hanya itu, Ganjar juga menyempatkan diri mengecek dapur asrama dan melihat stok kebutuhan mereka.
Di Asrama Mahasiswa NTB misalnya, Ganjar bahkan sempat mengecek ember beras yang ada di dapur. Di dalam ember itu, Ganjar melihat hanya tinggal sedikit beras yang tersedia.
"Maaf pak, kondisinya kotor. Berasnya juga tinggal itu. Itu juga bantuan dari kampus," kata Junaidi, Ketua Mahasiswa NTB di Semarang, Jumat (17/4/2020).
Kepada Ganjar, Junaidi mengatakan bahwa covid-19 cukup berdampak bagi mahasiswa luar Jawa. Yang paling terasa menurutnya, kiriman dari kampung halaman saat ini sering terlambat.
"Kiriman sering telat pak, tapi mau bagaimana lagi karena kondisinya seperti ini. Kami semua mayoritas anak petani, uang saku biasanya hanya Rp300.000 perbulan," curhat Junaidi.
Curhatan yang sama juga didapat Ganjar dari puluhan mahasiswa yang tinggal di asrama mahasiswa Batak di Semarang. Kepada Ganjar, mereka juga mengatakan sering telat kiriman dari kampung halaman.
"Kami ada 20 orang yang tinggal disini. Semuanya sehat pak, tapi ya itu, kiriman dari rumah macet," kata Ketua mahasiswa Batak di Semarang, Chandra Pangabean.
tulis komentar anda