Awas, Jangan Mudah Terprovokasi Isu Penjarahan 18 April !
Jum'at, 17 April 2020 - 07:04 WIB
SEMARANG - Di tengah pandemi virus Corona (Covid-19), warga diminta tak terprovokasi kabar adanya kelompok anarkis yang ingin mengacau keamanan. Saring informasi dan klarifikasi berita mesti dilakukan, guna menghindari salah informasi.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangbol) Jateng, Haerudin mengatakan, fenomena adanya bibit pengganggu ketertiban itu, sudah mulai terbaca dengan munculnya vandalisme bernada provokatif di Jawa Barat. Oleh karenanya, pihaknya tak ingin hal itu merembet ke Jateng.
“Ada isu penjarahan pada tanggal 18 April 2020. Seperti yang telah terjadi di Tangerang kota yang membuat coretan ‘kill the rich’, ‘sudah krisis saatnya membakar’, dan ‘mau mati konyol atau mati melawan?’ bertujuan untuk membuat gaduh ditengah merebaknya Covid-19,” ungkap Haerudin, Kamis (16/4/2020).
Dia menyebut, bagian dari kelompok tersebut ada di Jawa Tengah. Namun pihaknya percaya, mereka tetap warga Jateng yang memiliki jatidiri gotong royong dan tepa selira.
Oleh karenanya, Pemprov Jateng meminta warganya tenang dan tak mudah terprovokasi. Pemerintah, menggandeng aparat keamanan baik TNI maupun Polri guna menjamin keamanan warga selama berdiam diri di rumah, saat pandemi Covid-19.
“Aparat keamanan akan bertindak tegas dan melakukan penegakan hukum terhadap segala upaya gangguan keamanan, ketertiban dan tindakan kriminal yang terjadi di Jawa Tengah,” tandasnya.
Tak kalah penting, lanjut dia, adalah menyaring berita-berita yang didapat dari media sosial perpesanan dunia maya. Ia meminta, setiap informasi yang diperoleh, hendaknya diklarifikasi terlebih dahulu.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangbol) Jateng, Haerudin mengatakan, fenomena adanya bibit pengganggu ketertiban itu, sudah mulai terbaca dengan munculnya vandalisme bernada provokatif di Jawa Barat. Oleh karenanya, pihaknya tak ingin hal itu merembet ke Jateng.
“Ada isu penjarahan pada tanggal 18 April 2020. Seperti yang telah terjadi di Tangerang kota yang membuat coretan ‘kill the rich’, ‘sudah krisis saatnya membakar’, dan ‘mau mati konyol atau mati melawan?’ bertujuan untuk membuat gaduh ditengah merebaknya Covid-19,” ungkap Haerudin, Kamis (16/4/2020).
Dia menyebut, bagian dari kelompok tersebut ada di Jawa Tengah. Namun pihaknya percaya, mereka tetap warga Jateng yang memiliki jatidiri gotong royong dan tepa selira.
Oleh karenanya, Pemprov Jateng meminta warganya tenang dan tak mudah terprovokasi. Pemerintah, menggandeng aparat keamanan baik TNI maupun Polri guna menjamin keamanan warga selama berdiam diri di rumah, saat pandemi Covid-19.
“Aparat keamanan akan bertindak tegas dan melakukan penegakan hukum terhadap segala upaya gangguan keamanan, ketertiban dan tindakan kriminal yang terjadi di Jawa Tengah,” tandasnya.
Tak kalah penting, lanjut dia, adalah menyaring berita-berita yang didapat dari media sosial perpesanan dunia maya. Ia meminta, setiap informasi yang diperoleh, hendaknya diklarifikasi terlebih dahulu.
(nun)
tulis komentar anda