Kasus COVID-19 Meningkat, Pengamat: Akibat 3M dan 3T Belum Maksimal Diterapkan
Minggu, 03 Januari 2021 - 17:09 WIB
BANDUNG - Epidemiologi dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Panji Fortuna Hadisoemarto mengatakan, meningkatkan kasus COVID-19 di Indonesia dan cenderung semakin sulit dikendalikan, lantaran semua pihak belum maksimal menerapkan 3M dan 3T.
"Saya kira cara yang selama ini dilakukan Sore di PSBB (pembatasan sosial berskala besar), 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker) dan 3T (testing, tracing, treatment) sudah cukup, dan tidak ada cara lain. Di negara lain juga seperti itu," kata Panji, Minggu (3/1/2021).
(Baca juga: Tak Cukup 3M, Harus Ada Penghentian Mobilitas Masyarakat untuk Tekan COVID-19 )
Lalu kenapa kasus COVID di Indonesia cenderung belum terkendali, menurut Panji karena belum maksimal dan efektif ditetapkan. Masih banyak masyarakat tidak menjaga jarak,tidak mengenakan masker, atau karang cuci tangan.
"3T yang dilakukan pemerintah, juga masih sangat terbatas. Saya kira kapasitasnya 3T tidak ada kenaikan signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Jadi 3M dan 3T yang selama ini dilakukan belum cukup untuk menanggulangi COVID," ungkap dia.
(Baca juga: Dirjen Perhubungan Kawal Khusus Distribusi Vaksin Covid-19 )
Menurut dia, kunci suksesnya pengendalian pandemi adalah penegakan 3T dan 3M secara ketat, baik oleh masyarakat dan pemerintah. "Jadi mungkin ini salah siapa, ya mungkin kesalahan semua. Masyarakat belum disiplin 3M dan pemerintah belum fokus 3T," imbuh dia.
Di sisi lain, program vaksinasi juga belum berjalan. Kendati bakal dimulai awal tahun ini, namun belum dengan kecepatan tinggi. 1,8 juta dosis hanya untuk tenaga kesehatan, sehingga belum akan berdampak terhadap pandemi.
Lihat Juga: Di Hadapan Ribuan Babinsa, Menhan Prabowo Puji Cara Presiden Jokowi Tangani Pandemi Covid-19
"Saya kira cara yang selama ini dilakukan Sore di PSBB (pembatasan sosial berskala besar), 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker) dan 3T (testing, tracing, treatment) sudah cukup, dan tidak ada cara lain. Di negara lain juga seperti itu," kata Panji, Minggu (3/1/2021).
(Baca juga: Tak Cukup 3M, Harus Ada Penghentian Mobilitas Masyarakat untuk Tekan COVID-19 )
Lalu kenapa kasus COVID di Indonesia cenderung belum terkendali, menurut Panji karena belum maksimal dan efektif ditetapkan. Masih banyak masyarakat tidak menjaga jarak,tidak mengenakan masker, atau karang cuci tangan.
"3T yang dilakukan pemerintah, juga masih sangat terbatas. Saya kira kapasitasnya 3T tidak ada kenaikan signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Jadi 3M dan 3T yang selama ini dilakukan belum cukup untuk menanggulangi COVID," ungkap dia.
(Baca juga: Dirjen Perhubungan Kawal Khusus Distribusi Vaksin Covid-19 )
Menurut dia, kunci suksesnya pengendalian pandemi adalah penegakan 3T dan 3M secara ketat, baik oleh masyarakat dan pemerintah. "Jadi mungkin ini salah siapa, ya mungkin kesalahan semua. Masyarakat belum disiplin 3M dan pemerintah belum fokus 3T," imbuh dia.
Di sisi lain, program vaksinasi juga belum berjalan. Kendati bakal dimulai awal tahun ini, namun belum dengan kecepatan tinggi. 1,8 juta dosis hanya untuk tenaga kesehatan, sehingga belum akan berdampak terhadap pandemi.
Lihat Juga: Di Hadapan Ribuan Babinsa, Menhan Prabowo Puji Cara Presiden Jokowi Tangani Pandemi Covid-19
(msd)
tulis komentar anda