CROWDO & One Hope Kenalkan Manfaat Fintech Lending di Masa Pandemi COVID-19

Selasa, 15 Desember 2020 - 14:59 WIB
Marketing Lead CROWDO, Candra D Febriana saat sosialisasi Fintech lending di masa pandemi.Foto/tangkapan layar
YOGYAKARTA - Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DKNI) tahun lalu manerget 75% inklusi keuangan. Namun, target tersebut baru tercapai di kisaran 49%. Dengan hadirnya finansial teknologi (fintech) diharapkan inklusi keuangan bisa menyasar masyarakat ekonomi terbawah. Fintech ini sekaligus membantu mencapai target inklusi keuangan tersebut.

Sebagai upaya menyosialisasikan hal tersebut, khususnya saat pandemi COVID-19, platform fintech P2P lending berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) PT. Mediator Komunitas Indonesia (CROWDO) dan platform terdaftar PT. Teknologi Indonesia Sentosa (One Hope) menyelenggarakan talk show secara daring dengan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta, Selasa (15/12/2020).

(Baca juga: Sebar Konten Pornografi, Pemuda di Magelang Ini Ditangkap Polisi )



Menurut Marketing Lead CROWDO, Candra D Febriana, kehadiran industri fintech P2P lending diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan layanan keuangan berbasis digital dan membuka akses finansial ke seluruh lapisan masyarakat melalui model bisnis fintech lending.

Menurutnya, data yang telah diterima OJK, bisnis pinjaman fintech peer to peer (P2P) lending telah mencapai Rp 128,7 triliun hingga kuartal III 2020. Dia menambahkan, nilai itu tumbuh dari posisi tahun lalu hanya Rp 44,8 triliun.

"Hal ini membuktikan bahwa industri P2P lending turut mendorong dan menggerakkan perekonomian negara seiring dengan pertumbuhannya yang signifikan. Kenaikan pesat penyaluran pinjaman P2P lending ini tak lepas dari peningkatan jumlah akun peminjam (borrower) dan pemberi pinjaman (lender), dengan pengguna aktif rentang usia produktif 19-34 tahun," terangnya dalam rilis yang diterima sindonews.

(Baca juga: Peredaran Berita Hoax di Jateng Tak Separah DKI Jakarta, Ini Sebabnya )

Dia juga menambahkan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berharap stakeholders terkait mampu menjaga tren pertumbuhan positif ini, sehingga industri fintech P2P lending ke depan terus bisa berinovasi dalam memberikan layanan keuangan terhadap masyarakat.



Sementara itu, Director One Hope, Irwan Wirawan menambahkan dengan adanya edukasi daring ini, diharapkan masyarakat Yogyakarta dapat memanfaatkan layanan produk P2P lending untuk kebutuhan selama pandemi dan tetap waspada terhadap fintech ilegal.

Pada acara ini, narasumber juga menegaskan,saat ini satgas waspada investasi OJK sudah menutup 126 platform fintech lending ilegal per September 2020 karena maraknya tawaran pinjaman online selama masa pandemi.

Acara yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta ini menjadi bukti nyata bahwa masyarakat antusisas menyambut menyambut kehadiran berbagai inovasi produk dalam bidang keuangan digital untuk memenuhi kebutuhan dimasa pandemi serta mencapai target inklusi keuangan.
(msd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content