Bocah 9 Tahun Ini Serahkan Koin-koin Tabungan untuk Penanggulangan Wabah Corona
Jum'at, 17 April 2020 - 16:22 WIB
Moch Hafidh datang ke Mapolsek Dayeuhkolot menyerahkan uang tabungannya untuk pengadaan APD. Foto/Humas Polresta Bandung
BANDUNG - Bocah lelaki berusia 9 tahun asal Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Moch Hafidh, menyumbangkan tabungannya untuk membantu penanggulangan wabah virus Corona atau COVID-19. Siswa kelas 3 sekolah dasar ini menyerahkan semua koin-koin uang tabungannya melalui Polsek Dayeuhkolot Kamis (16/4/2020).
Moch Hafidh bukan berasal dari keluarga berada, ibunya sehari-hari bekerja sebagai pedagang bakso dan sang ayah berprofesi sebagai tukang servis televisi. Namun, dia rela menyerahkan tabungannya untuk pengadaan alat pelindung diri (APD) para tenaga medis.
Moch Hafidh didampingi ibunya, Rikoh Rotikoh, datang ke kantor polisi sambil membawa kaleng biskuit bekas yang digunakan untuk menabung uang sisa bekal jajan sejak 9 bulan lalu. Sang ibu, Rikoh Rotikoh mengatakan, niat Hafidh menyumbangkan uang tabungannya bermula dari pemberitaan di media yang memperlihatkan semakin mewabahnya kasus penularan virus Corona dan banyak korban berjatuhan di Indonesia. Sementara, APD yang dibutuhkan oleh tenaga medis sangat minim
"Hafidh nanya apa fungsi dan kegunaan APD. Setelah saya jelaskan, Hafidh memutuskan menyumbangkan uang tabungannya untuk pengadaan APD bagi tenaga medis. Padahal sebelumnya Hafidh berencana menggunakan uang tabungan itu untuk membantu biaya pernikahan kakaknya," kata Rikoh.
Rikoh mengungkapkan, setiap hari Hafidh mendapatkan uang jajan Rp2.000. Meski begitu, Hafidh tidak menghabiskan uang jajannya dan sebagian ditabung. "Hafidh ingin pandemi virus Corona di Indonesia segera berakhir sehingga dapat kembali bersekolah dan bermain bersama teman-temannya," ujar ibunya.
Sementara itu, Kapolsek Dayeuhkolot Kompol Sudrajat mengatakan, sambil membawa celengan, Hafidh dan ibunya Rikoh, datang ke Mapolsek Daulyeuhkolot pada pagi hari. Tabungan Hafidh berisi uang koin nominal Rp100, Rp500, dan Rp1.000. Total uang yang diberikan senilai Rp453.300 dan disumbangkan untuk pengadaan APD bagi tenaga medis.
"Kami sangat terharu dengan sikap peduli seorang anak kecil berhati besar yang ingin membantu penangan virus Corona. Tidak semua orang mampu berbuat seperti itu," kata Sudrajat.(Baca juga; Polrestabes Bandung Bagikan Sembako untuk Napi Asimilasi dan Warga Terdampak Wabah Corona )
Moch Hafidh bukan berasal dari keluarga berada, ibunya sehari-hari bekerja sebagai pedagang bakso dan sang ayah berprofesi sebagai tukang servis televisi. Namun, dia rela menyerahkan tabungannya untuk pengadaan alat pelindung diri (APD) para tenaga medis.
Moch Hafidh didampingi ibunya, Rikoh Rotikoh, datang ke kantor polisi sambil membawa kaleng biskuit bekas yang digunakan untuk menabung uang sisa bekal jajan sejak 9 bulan lalu. Sang ibu, Rikoh Rotikoh mengatakan, niat Hafidh menyumbangkan uang tabungannya bermula dari pemberitaan di media yang memperlihatkan semakin mewabahnya kasus penularan virus Corona dan banyak korban berjatuhan di Indonesia. Sementara, APD yang dibutuhkan oleh tenaga medis sangat minim
"Hafidh nanya apa fungsi dan kegunaan APD. Setelah saya jelaskan, Hafidh memutuskan menyumbangkan uang tabungannya untuk pengadaan APD bagi tenaga medis. Padahal sebelumnya Hafidh berencana menggunakan uang tabungan itu untuk membantu biaya pernikahan kakaknya," kata Rikoh.
Rikoh mengungkapkan, setiap hari Hafidh mendapatkan uang jajan Rp2.000. Meski begitu, Hafidh tidak menghabiskan uang jajannya dan sebagian ditabung. "Hafidh ingin pandemi virus Corona di Indonesia segera berakhir sehingga dapat kembali bersekolah dan bermain bersama teman-temannya," ujar ibunya.
Sementara itu, Kapolsek Dayeuhkolot Kompol Sudrajat mengatakan, sambil membawa celengan, Hafidh dan ibunya Rikoh, datang ke Mapolsek Daulyeuhkolot pada pagi hari. Tabungan Hafidh berisi uang koin nominal Rp100, Rp500, dan Rp1.000. Total uang yang diberikan senilai Rp453.300 dan disumbangkan untuk pengadaan APD bagi tenaga medis.
"Kami sangat terharu dengan sikap peduli seorang anak kecil berhati besar yang ingin membantu penangan virus Corona. Tidak semua orang mampu berbuat seperti itu," kata Sudrajat.(Baca juga; Polrestabes Bandung Bagikan Sembako untuk Napi Asimilasi dan Warga Terdampak Wabah Corona )
(wib)
tulis komentar anda