Mendikbud: Kerja Sama Sektor Publik-Swasta Jangan Sekadar Tandatangan MoU
Sabtu, 28 November 2020 - 15:01 WIB
Rektor ITB Prof Reini Wirahadikusumah mengatakan, pengajaran, penelitian dan layanan komunitas harus bersinergi secara erat dengan kementerian pendidikan. kolaborasi sektor publik dan swasta dalam pendidikan harus mempunyai tujuan yang jelas serta mempunyai keuntungan bagi kedua belah pihak.
Kemudian President of the Association of Universities in the Netherlands (VSNU) Pieter Duisenberg mengatakan, peranan Holland Alumni Network memiliki peranan penting dalam kolaborasi sektor publik dan swasta. Para Holland alumni melihat kolaborasi ini dari dua perspektif yaitu perspektif yang berperan di perusahaan arau organisasi dimana mereka mempunyai lapangan pekerjaan dan di sisi lain para Holland alumni mempunyai perspektif di mata universitas dimana mereka menuntut ilmu di perguruan tinggi.
President of Saxion University of Applied Science Anka Mulder menyatakan, pandangan yang sama terhadap Nadiem Anwar Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI mengenai agenda matchmaking dalam kolaborasi sektor publik dan swasta dalam pendidikan.
Anka berpendapat peranan Nuffic Neso Indonesia adalah sebuah contoh matchmaking platform dimana membantu proses perkenalan dan kerjasama antara organisasi, institusi, dan pelajar Indonesia dengan organisasi, institusi, dan pemerintah Belanda.
Brand Manager Unilever Karamita Darusman yang juga merupakan salah satu Holland alumni dari The Hague University of Applied Sciences menyatakan, mempunyai kemampuan bekerja di lintas fungsi adalah sesuatu yang harus dimiliki oleh pekerja.
“Unilever sebagai produsen consumer goods mempunyai kegiatan Young Leaders Exchange Programme untuk memfasilitasi para pekerja agar mempunyai kemampuan untuk bekerja di lintas fungsi,” kata dia.
President of Maastricht University Prof dr Martin Paul menyatakan, akademia berperan sebagai global citizenship education yang bertujuan untuk memberdayakan peserta didik agar mengambil peran aktif untuk menghadapi dan menyelesaikan tantangan global.
Global citizenship education membantu kaum muda untuk mengembangkan kompetensi inti yang memungkinkan mereka terlibat secara aktif tidak hanya di negara asal mereka tinggal, tapi juga untuk dunia, dan membantu menjadikannya tempat yang lebih adil dan berkelanjutan.
“Ini adalah bentuk pembelajaran sebagai masyrakat yang melibatkan partisipasi aktif siswa dalam proyek-proyek yang menangani masalah global yang bersifat sosial, politik, ekonomi, atau lingkungan,” pungkas dia.
Kemudian President of the Association of Universities in the Netherlands (VSNU) Pieter Duisenberg mengatakan, peranan Holland Alumni Network memiliki peranan penting dalam kolaborasi sektor publik dan swasta. Para Holland alumni melihat kolaborasi ini dari dua perspektif yaitu perspektif yang berperan di perusahaan arau organisasi dimana mereka mempunyai lapangan pekerjaan dan di sisi lain para Holland alumni mempunyai perspektif di mata universitas dimana mereka menuntut ilmu di perguruan tinggi.
President of Saxion University of Applied Science Anka Mulder menyatakan, pandangan yang sama terhadap Nadiem Anwar Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI mengenai agenda matchmaking dalam kolaborasi sektor publik dan swasta dalam pendidikan.
Anka berpendapat peranan Nuffic Neso Indonesia adalah sebuah contoh matchmaking platform dimana membantu proses perkenalan dan kerjasama antara organisasi, institusi, dan pelajar Indonesia dengan organisasi, institusi, dan pemerintah Belanda.
Brand Manager Unilever Karamita Darusman yang juga merupakan salah satu Holland alumni dari The Hague University of Applied Sciences menyatakan, mempunyai kemampuan bekerja di lintas fungsi adalah sesuatu yang harus dimiliki oleh pekerja.
“Unilever sebagai produsen consumer goods mempunyai kegiatan Young Leaders Exchange Programme untuk memfasilitasi para pekerja agar mempunyai kemampuan untuk bekerja di lintas fungsi,” kata dia.
President of Maastricht University Prof dr Martin Paul menyatakan, akademia berperan sebagai global citizenship education yang bertujuan untuk memberdayakan peserta didik agar mengambil peran aktif untuk menghadapi dan menyelesaikan tantangan global.
Global citizenship education membantu kaum muda untuk mengembangkan kompetensi inti yang memungkinkan mereka terlibat secara aktif tidak hanya di negara asal mereka tinggal, tapi juga untuk dunia, dan membantu menjadikannya tempat yang lebih adil dan berkelanjutan.
“Ini adalah bentuk pembelajaran sebagai masyrakat yang melibatkan partisipasi aktif siswa dalam proyek-proyek yang menangani masalah global yang bersifat sosial, politik, ekonomi, atau lingkungan,” pungkas dia.
(nth)
Lihat Juga :
tulis komentar anda