Penularan Corona Lewat OTG Meningkat, Pasokan Telur dan Pokak Ditambah
Kamis, 16 April 2020 - 14:32 WIB
SURABAYA - Para pembawa virus Corona dengan status orang tanpa gejala (OTG) menjadi tren baru penularan Covid-19 di Surabaya. Untuk memutus penyebaran, telur dan pokak diperbanyak untuk bisa disebar ke berbagai warga di Kota Pahlawan.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajarannya terus memperhatikan status warga, baik itu orang dalam pemantauan (ODP), pasien dengan pengawasan (PDP) dan OTG.
Berdasarkan data milik pemkot, sebagian besar warga Kota Pahlawan yang statusnya sebagai OTG mengalami lompatan lebih tinggi terkonfirmasi atau positif Covid-19. Sebab, OTG ini seolah-olah badannya sehat dan tidak mengalami gejala Covid-19 apapun.
“Jika dibandingkan dengan ODP dan PDP memang jauh lebih tinggi, karena kalau yang ODP dan PDP itu sudah dalam pengawasan dan perawatan,” kata Risma ketika ditemui di Dapur Umum Taman Surya, Kamis (16/4/2020).
Ia melanjutkan, kondisi itulah yang sebenarnya dapat menularkan orang-orang yang ada di sekelilingnya. Makanya, sesuai anjuran dokter, ia pun meminta agar warga selalu menjaga stamina tubuh dengan mengkonsumsi air hangat.
“Sesuai saran dokter bahwa kita selalu harus minum air hangat dan kita jaga tubuh agar selalu fit staminanya,” ucapnya.
Risma menambahkan, sejak beberapa waktu lalu pihaknya membuat minuman tradisional pokak dan merebus telur di dapur umum. Minuman tradisional dan telur rebus itu pun dibagi-bagikan kepada warga yang statusnya ODP, PDP, dan OTG setiap hari.
Harapannya, stamina tubuh mereka semakin kuat untuk menghadapi virus baru ini. “Minuman pokak ini berbahan dasar jahe, sereh, kapulaga, kayu manis. Rasanya enak manis, sedikit pedas dari jahenya. Ini kita masak selama 3 jam. Telurnya kalau kolesterol bisa dimakan putih telurnya saja,” ungkapnya.
Risma juga meminta warga mentaati phsycal distancing. Apalagi jika di dalam suatu rumah, terdapat salah satu anggota keluarga yang berstatus sebagai positif. Maka, seluruh anggota keluarga yang berada di rumah tersebut masuk dalam kategori ODP, PDP dan OTG.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajarannya terus memperhatikan status warga, baik itu orang dalam pemantauan (ODP), pasien dengan pengawasan (PDP) dan OTG.
Berdasarkan data milik pemkot, sebagian besar warga Kota Pahlawan yang statusnya sebagai OTG mengalami lompatan lebih tinggi terkonfirmasi atau positif Covid-19. Sebab, OTG ini seolah-olah badannya sehat dan tidak mengalami gejala Covid-19 apapun.
“Jika dibandingkan dengan ODP dan PDP memang jauh lebih tinggi, karena kalau yang ODP dan PDP itu sudah dalam pengawasan dan perawatan,” kata Risma ketika ditemui di Dapur Umum Taman Surya, Kamis (16/4/2020).
Ia melanjutkan, kondisi itulah yang sebenarnya dapat menularkan orang-orang yang ada di sekelilingnya. Makanya, sesuai anjuran dokter, ia pun meminta agar warga selalu menjaga stamina tubuh dengan mengkonsumsi air hangat.
“Sesuai saran dokter bahwa kita selalu harus minum air hangat dan kita jaga tubuh agar selalu fit staminanya,” ucapnya.
Risma menambahkan, sejak beberapa waktu lalu pihaknya membuat minuman tradisional pokak dan merebus telur di dapur umum. Minuman tradisional dan telur rebus itu pun dibagi-bagikan kepada warga yang statusnya ODP, PDP, dan OTG setiap hari.
Harapannya, stamina tubuh mereka semakin kuat untuk menghadapi virus baru ini. “Minuman pokak ini berbahan dasar jahe, sereh, kapulaga, kayu manis. Rasanya enak manis, sedikit pedas dari jahenya. Ini kita masak selama 3 jam. Telurnya kalau kolesterol bisa dimakan putih telurnya saja,” ungkapnya.
Risma juga meminta warga mentaati phsycal distancing. Apalagi jika di dalam suatu rumah, terdapat salah satu anggota keluarga yang berstatus sebagai positif. Maka, seluruh anggota keluarga yang berada di rumah tersebut masuk dalam kategori ODP, PDP dan OTG.
(mpw)
tulis komentar anda