KH Miftachul Akhyar Pimpin MUI, Khofifah: Beliau Kebanggaan Warga Jatim
Sabtu, 28 November 2020 - 15:55 WIB
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyambut baik atas terpilihnya KH Miftachul Akhyar sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2020-2025.
KH MIftachul Akhyar terpilih sebagai Ketua Umum MUI setelah dilangsungkannya Musyawarah Nasional (Munas) MUI ke X pada 25 - 27 November 2020.
"Terpilihnya KH Miftachul Akhyar untuk mengemban amanah baru tersebut adalah kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Jawa Timur," kata Khofifah, Sabtu (28/11/2020).
(Baca juga: KH Miftachul Akhyar Pimpin MUI, Menag: Selamat, Mari Bumikan Islam Wasathiyah )
Sebagaimana diketahui, sosok KH Miftachul Akhyar adalah ulama tersohor asal Jatim. Kiai sepuh tersebut hingga saat ini adalah pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Surabaya. "Beliau berpesan, tugas ulama adalah berdakwah dengan mengajak bukan mengejek. Merangkul, bukan memukul. Ini referensi pendakwah, muballigh-muballighoh yang luar biasa," kata Khofifah.
Dengan semangat menjaga tata cara berdakwah yang santun tersebut, Khofifah meyakini bahwa hal tersebut akan semakin luas penyampaian pesan pada semua umat, bahwa Islam adalah rahmat bagi alam semesta.
"Apa yang beliau juga sampaikan dalam pidatonya yaitu bahwa dakwah ulama harus mengedepankan kasih sayang. Hal tersebut akan menjadi sesuatu yang dalam dan 'sejuk' yang kita harapkan bersama ulama yang ada di Indonesia akan menguatkan persatuan dan persaudaraan kita sebagai warga bangsa dan negara," tegas Gubernur Khofifah.
(Baca juga: Din Syamsuddin Tidak Masuk Pengurus dan Wantim MUI, Ternyata Ini Penyebabnya )
KH Miftachul Akhyar lahir pada tanggal 1 Januari 1953. Beliau merupakan seorang Ulama dan Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2018-2020. Dia menggantikan KH Ma'ruf Amin sebagai Rais Aam PBNU setelah yang bersangkutan mengundurkan diri karena maju sebagai calon wakil presiden di Pilpres 2019.
KH Miftachul Akhyar tercatat pernah 'nyantri' di beberapa pesantren ternama, di antaranya Pondok Pesantren Tambak Beras Jombang, Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, Pondok Pesantren Al-Anwar Lasem Sarang, Jawa Tengah. Beliau juga mengikuti Majelis Ta'lim Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Makki Al- Maliki di Malang, tepatnya ketika Sayyid Muhammad masih mengajar di Indonesia.
KH MIftachul Akhyar terpilih sebagai Ketua Umum MUI setelah dilangsungkannya Musyawarah Nasional (Munas) MUI ke X pada 25 - 27 November 2020.
"Terpilihnya KH Miftachul Akhyar untuk mengemban amanah baru tersebut adalah kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Jawa Timur," kata Khofifah, Sabtu (28/11/2020).
(Baca juga: KH Miftachul Akhyar Pimpin MUI, Menag: Selamat, Mari Bumikan Islam Wasathiyah )
Sebagaimana diketahui, sosok KH Miftachul Akhyar adalah ulama tersohor asal Jatim. Kiai sepuh tersebut hingga saat ini adalah pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Surabaya. "Beliau berpesan, tugas ulama adalah berdakwah dengan mengajak bukan mengejek. Merangkul, bukan memukul. Ini referensi pendakwah, muballigh-muballighoh yang luar biasa," kata Khofifah.
Dengan semangat menjaga tata cara berdakwah yang santun tersebut, Khofifah meyakini bahwa hal tersebut akan semakin luas penyampaian pesan pada semua umat, bahwa Islam adalah rahmat bagi alam semesta.
"Apa yang beliau juga sampaikan dalam pidatonya yaitu bahwa dakwah ulama harus mengedepankan kasih sayang. Hal tersebut akan menjadi sesuatu yang dalam dan 'sejuk' yang kita harapkan bersama ulama yang ada di Indonesia akan menguatkan persatuan dan persaudaraan kita sebagai warga bangsa dan negara," tegas Gubernur Khofifah.
(Baca juga: Din Syamsuddin Tidak Masuk Pengurus dan Wantim MUI, Ternyata Ini Penyebabnya )
KH Miftachul Akhyar lahir pada tanggal 1 Januari 1953. Beliau merupakan seorang Ulama dan Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2018-2020. Dia menggantikan KH Ma'ruf Amin sebagai Rais Aam PBNU setelah yang bersangkutan mengundurkan diri karena maju sebagai calon wakil presiden di Pilpres 2019.
KH Miftachul Akhyar tercatat pernah 'nyantri' di beberapa pesantren ternama, di antaranya Pondok Pesantren Tambak Beras Jombang, Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, Pondok Pesantren Al-Anwar Lasem Sarang, Jawa Tengah. Beliau juga mengikuti Majelis Ta'lim Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Makki Al- Maliki di Malang, tepatnya ketika Sayyid Muhammad masih mengajar di Indonesia.
(msd)
tulis komentar anda